Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Sinyal Internet Dihentikan hingga Rekam Seluruh Aktivitas Ponsel

Baca di App
Lihat Foto
WhatsApp
Tangkapan layar informasi seputar sinyal internet dihentikan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah pesan yang berisi informasi mengenai seputar sinyal internet yang dihentikan di seluruh Indonesia karena adanya pemasangan alat perekam untuk media sosial beredar luas di masyarakat.

Pesan yang diedarkan salah satunya lewat pesan berantai WhatsApp tersebut diketahui sudah beredar luas sejak Senin (14/10/2019).

Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa keseluruhan aktivitas melalui aplikasi pesan WhatsApp akan dipantau secara menyeluruh.

Adapun pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi tersebut beredar di aplikasi pesan WhatsApp pada Senin (14/10/2019).

Kemudian, disebutkan bahwa sejumlah platform media sosial,seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LINE akan mengalami dampak eror akibat adanya pemasangan alat perekam.

Tak hanya itu, pihak pengunggah juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam berucap dan menuliskan pesan di media sosial. Hal ini dikaitkan dengan kondisi sosial politik tanah air beberapa waktu belakangan.

Berikut rincian pesannya:

"Mohon ijin sekedar info, menginformasikan bahwa sinyal internet untuk di berhentikan di seluruh Indonesia mulai pukul 18 00 sampai pukul 20 00.

Just info buat kawan" ku semua.

Semua WA EROR karena ada pemasangan CC REKAM WA , FB , IG , TWITTER , LINE yaa berbasis SOSMED . Jadi harap berhati" dalam berucap dan berketik di SOSMED..

Baca juga: Hoaks, Pulau Ambon dan Seram akan Ambles ke Palung Laut

Semua aktifitas HP dll....terpantau 100%
Mulai besok sudah berlaku :
Semua panggilan dicatat.
Semua rekaman panggilan telepon tersimpan.
WhatsApp dipantau,
Twitter dipantau,
Facebook dipantau,
Semua....media sosial..... dan forum dimonitor,
Informasikan kepada mereka yang tidak tahu.
Perangkat Anda terhubung ke sistem pelayanan.
Berhati-hatilah mengirimkan pesan yg tidak perlu.
Beritahu anak-anak Anda, Kerabat dan teman tentang berita ini
Jangan teruskan tulisan atau video dll, bila Anda menerima postingan mengenai situasi politik/masalah Pemerintahan sekarang / PM, dll
Pihak berwajib telah mengeluarkan pemberitahuan yang disebut .. Kejahatan Cargo ... dan tindakan akan dilakukan, bila perlu hapus saja postingan yang masuk kalau akan merugikan anda.
Menulis atau meneruskan pesan apapun pada setiap perdebatan politik dan agama sekarang merupakan pelanggaran ... penangkapan tanpa surat perintah ...
Informasikan berita ini kepada orang lain agar selalu waspada.
Ini sangat serius, perlu diketahui semua kelompok dan anggota /individu.
Bila anda sebagai Admin Group bisa dalam masalah besar.
Beritahu semua orang tentang ini untuk berhati-hati.
Tolong bagikan; Ini sangat berguna untuk Admin group, mohon berhati-hati.... kasih tau yg lainya..????????????????????"

Penelusuran Kompas.com:

Menanggapi beredarnya pesan tersebut di WhatsApp, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengungkapkan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar atau hoaks.

Pria yang akrab disapa Nando itu mengaku, pesan seperti itu pernah beredar di media sosial dan kini diedarkan kembali.

"Ini hoaks lama sudah sejak 2 tahun yang lalu," ujar Nando saat dikonfirmasi Kompas.com pada Senin (14/10/2019).

Atas penyebaran kabar bohong ini, Nando mengimbau kepada masyarakat agar tidak turut menyebarluaskan pesan tersebut.

"Mohon warganet tidak ikut meneruskan agar tidak membuat panik," kata dia.

Baca juga: [HOAKS] Pesan Pelaporan PNS yang Sebarkan Ujaran Kebencian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi