Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rujuk", Ini Perjalanan Karier Politik Sandiaga Uno Bersama Gerindra

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Haryantipuspasari
Sandiaga Uno di Jalan Pulombangkeng, Jakarta, Senin (14/10/2019).
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com –Pengusaha sekaligus politisi Sandiaga Uno diketahui datang dari Partai Gerindra sejak awal berkiprah di dunia Politik.

Sandiaga Salahudin Uno bergabung di Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra sejak pertengahan tahun 2015, saat dirinya hendak maju di pencalonan Pilkada DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan ketika itu.

Pertama kali masuk ke dalam partai berlambang kepala burung Garuda itu, pasangan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019 kemarin itu menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.

Sebelumnya, Sandi aktif berkarir sebagai seorang pengusaha dengan sejumlah unit bisnisnya.

Namun, ia memutuskan untuk melepaskan 16 jabatan yang diembannya di bawah Grup Saratoga, termasuk PT Adaro Energy Tbk, untuk fokus pada karier politiknya di Gerindra.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Agar tidak ada benturan kepentingan nantinya,” kata Sandiaga, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 4 Juni 2015.

Baca juga: Sekjen Ungkap Alasan Gerindra Terima Kembali Sandiaga Uno

Dalam proses Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandi dipercaya maju Bersama Anies dan berhasil memenangkan suara sebanyak 57,96 persen di putaran kedua, sementara pesaingnya pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat hanya mengumpulkan 42,04 persen suara.

Mereka pun dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 16 Oktober 2017.

Sejak itu ia berkantor di Balai Kota Jakarta. Namun, hanya berselang 10 bulan, tepatnya pada 27 Agustus 2018, Sandiaga membacakan secara resmi surat pengunduran dirinya sebagai wagub, karena akan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Mundur dari Gerindra

Saat itu, ia pun dihadapkan pada pilihan yang cukup sulit, yakni harus mundur dari Gerindra untuk bisa maju Bersama Prabowo yang sama-sama berasal dari Gerindra.

Jika kedua paslon berasal dari partai yang sama, maka dukungan politik pun lebih sulit mereka dapatkan.

Akhirnya, Sandiaga mundur dari partai itu demi mendapat dukungan dari PKS dan PAN.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh sang Ketua Umum sekaligus calon pasangannya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto di Kertanegara, 9 Agustus 2018.

“Beliau harus diterima partai-partai lain. Saya meminta beliau mundur dari Gerindra. Padahal, beliau sudah meniti karier di Gerindra cukup lama. Sekarang Wakil Ketua Dewan Pembina. Beliau mundur dari jabatan-jabatan itu, mundur dari Gerindra untuk bisa diterima sebagai calon independen,” kata Prabowo ketika itu.

Sayangnya, pasangan ini kalah suara dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pilpres kemarin.

Setelah itu, Sandi memutuskan untuk rehat dari dunia politik dan terlihat menikmati waktu Bersama keluarganya. Ia kerap mengunggah kebersamaannya Bersama sang istri dan bungsu Sulaiman, atau berkunjung ke Amerika menemui kedua putrinya.

Rujuk kembali

Hari ini, melalui akun Instagram @sandiuno, suami dari Nur Asia Uno itu mengumumkan kembalinya ia ke Partai yang dulu sempat mengantarkannya menjadi orang nomor 2 di DKI Jakarta.

Melalui sebuah video, Sandi melepas satu per satu kancing kemeja batik bermotif mega mendung yang ia kenakan, hingga terlihat tulisan gerindra di kaus yang ia kenakan di balik batik yang ia tanggalkan.

Juru Bicara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan bahwa pria kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969 itu telah kembali bergabung dalam partai Gerindra.

Iya, tadi malam saya sudah ketemu Bang Sandi. Bang Sandi sudah resmi kembali ke Gerindra," kata Dahnil ketika dihubungi, Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Sandiaga Uno: Saya Kembali…

Sumber: Kompas.com/ Narida Indrastiti, Erlangga Djumena, Kristian Erdianto | Editor: Krisiandi, Sandro Gatra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi