Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Obat Bius "Perangsang Wanita" Dijual Bebas di Medsos, Ini Bahayanya...

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: @blogdokter
Tangkapan layar dari salah satu toko online yang menjual obat bius propofol.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah unggahan dari akun Twitter IG: BlogDokter, @blogdokter menampilkan tangkapan layar dari obat bius bermerek Trivam Propofol yang dijual bebas di toko online pada Selasa (15/10/2019).

"Ini salah satu obat bius yang di-caption sebagai obat perangsang wanita," tulis pengunggah dalam twitnya.

Tak hanya itu, ada kejanggalan pada foto obat bius tersebut. Dalam foto, dinarasikan bahwa propofol digunakan sebagai obat perangsang dan pemikat wanita.

Mengonfirmasi kabar tersebut, dokter spesialis anestesi Dr dr Andi Ade Wijaya Ramlan Sp.An(K) dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan bahwa narasi propofol yang digunakan untuk obat perangsang wanita adalah salah kaprah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Propofol adalah obat bius yang sangat berbahaya kalau dipakai. Bisa menyebabkan pasien henti nafas dan henti jantung," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Menurutnya, dalam regulasi medis, propofol tidak boleh diberikan oleh orang yang bukan dokter spesialis anestesiologi.

Tak hanya itu, Andi mengungkapkan bahwa di rumah sakit saja pemakaian propofol terbatas, sehingga jelas tidak boleh dijual bebas.

Menyoal unggahan yang beredar di media sosial Twitter ini, Andi menegaskan bahwa propofol digunakan pada pelayanan anestesia oleh dokter spesialis anestesiologi.

"Efeknya membuat pasien tidak sadar sebelum dilakukan tindakan atau prosedur oleh dokter beda atau dokter lain," ujar Andi.

Kemudian, dijelaskan pula mengenai indikasi penggunaan obat bius propofol ini.

Baca juga: 4 Manfaat Air Kelapa, dari Obat Kecantikan hingga Lancarkan Sirkulasi Darah

Penjualan bebas

Andi mengatakan bahwa propofol ini tidak dikonsumsi dengan cara diminum, melainkan melalui injeksi atau suntikan.

Menanggapi atas adanya pihak yang menjual bebas obat propofol ini, Andi berharap pihak penjual dan pembelinya harus ditangkap.

Sebab, tindakan tersebut dinilai melanggar Undang-Undang peredaran obat-obatan psikotropika.

"Harus ditangkap. Sudah banyak kasus yang meninggal akibat salah penggunaaan. Yang paling populer adalah kasus Michael Jackson," ujar Andi.

Diketahui, dokter pribadi raja pop dunia, Dr Conrad Murray, dianggap bertindak sembrono dan mengabaikan cara penggunaan propofol untuk membantu King of Pop tersebut agar bisa tidur.

Michael Jackson ditemukan tidak bernyawa di rumah mewahnya di Los Angeles pada 25 Juni 2009 lalu.

Saat diketahui tubuhnya terbaring, petugas bergegas membawa tubuh Michael ke rumah sakit, namun ia dinyatakan meninggal.

Kematiannya ditetapkan karena kelebihan dosis obat penenang dan obat bius, propofol, yang biasanya digunakan dalam operasi.

Baca juga: Gigi Terasa Ngilu? Kenali Penyebab dan Obat Alaminya

Propofol tidak boleh digunakan pada anak kritis

Sementara itu, dilansir dari MayoClinic, propofol telah diuji pada anak-anak untuk menghasilkan hilangnya kesadaran sebelum dan selama operasi.

Tetapi, hal ini belum terbutki menyebabkan efek samping atau masalah yang berbeda pada anak-anak daripada yang terjadi pada orang dewasa.

Propofol tidak boleh digunakan pada anak-anak yang sakit kritis untuk membantu anak-anak menahan tekanan berada di unit perawatan intensif (ICU).

Beberapa anak yang sakit kritis telah mengembangkan masalah dengan proses kimiawi dalam tubuh setelah menerima propofol, dan beberapa anak dikabarkan meninggal akibatnya.

Namun, tidak diketahui apakah propofol atau penyakit parah anak-anak tersebut yang menyebabkan kematian.

Di sisi lain, sempat ada warganet yang menuliskan bahwa propofol bisa digunakan untuk menggugurkan kehamilan.

Menurut MayoClinic, propofol belum diteliti pada wanita hamil.

Meskipun penelitian pada hewan belum menunjukkan propofol yang menyebabkan cacat lahir, telah tebukti menyebabkan kematian pada ibu menyusui dan keturunan mereka saat diberikan dalam dosis biasanya (berkali-kali dosis manusia).

Diketahui, anestesi umum dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti rasa kantuk.

Tetapi, anestesi umum belum dilaporkan menyebabkan masalah pada bayi yang masih menyusu.

Baca juga: Penjelasan BPOM, Alasan Obat Tak Boleh Digerus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi