Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OTT KPK Tak Kunjung Usai, ICW: Pemerintah Tidak Serius

Baca di App
Lihat Foto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi KPK.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada kepala daerah.

Kali ini, giliran Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.

OTT tersebut diduga terkait korupsi di lingkungan dinas Pemerintah Kota Medan.

Sehari sebelumnya, Bupati Indramayu Supendi juga dicocok komisi anti-rasuah tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan ada dugaan transaksi terkait proyek di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat.

Lantas, mengapa OTT tidak pernah usai dilakukan KPK?

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan, OTT akan terus terjadi sepanjang pembenahan di sektor politik tidak pernah dilakukan.

Menurutnya, sektor politik menyumbang persoalan korupsi terbesar yang ditangani oleh KPK saat ini.

"60 persen kasus di KPK itu adalah kasus korupsi politk," ujarnya saat dihubungi Kompas.com Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Terkena OTT KPK, Ini Profil dan Harta Kekayaan Bupati Indramayu

Tugas pemerintah

Anehnya, menurut dia pemerintah tidak mempunyai agenda untuk pembenahan di sektor politik.

"Di antaranya soal kepemiluan, dana kampanye, sampai dengan kemudian induknya, yakni partai politik," papar dia.

Lebih lanjut, sepanjang persoalan-persoalan tersebut tidak dibenahi, maka OTT akan terus terjadi, kepala daerah akan terus melakukan korupsi.

Pekerjaan pencegahan korupsi, imbuh Donal seharusnya menjadi tugas pemerintah, melalui perbaikan tata kelola kepemiluan dan partai poltik.

"Jadi, dalam hal ini tidak ada niat serius dari pemerintah," papar dia.

Menurutnya, butuh politik komitmen tingkat tinggi bagi pemerintah, dalam hal ini presiden untuk memperbaiki, mendorong perbaikan tata kelola partai, mendorong perbaikan aspek tata kelola kepemiluan.

Donal menyebut, sepanjang hal-hal tersebut tidak dibenahi, kita akan selalu melihat kepala daerah tertangkap tangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi