KOMPAS.com - Pnuemonia. Penyakit penumonia merupakan infeksi yang terjadi pada paru-paru.
Pada tubuh manusia, paru-paru berperan pada sistem pernapasan dan berhubungan dengan sistem peredaran darah.
Paru-paru berfungsi menukarkan oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Dilansir dari lung.org, pneumonia disebabkan bakteri, virus, atau jamur.
Infeksi tersebut membuat kantung udara paru-paru meradang dan terisi dengan cairan atau nanah.
Baca juga: Idap Pneumonia, Sarri Pernah Akui Habiskan 60 Batang Rokok dalam Sehari
Hal ini mengakibatkan oksigen yang dihirup sulit masuk ke aliran darah.
Gejala yang muncul dari level ringan hingga berat, termasuk batuk, demam, kedinginan, dan sulit bernapas.
Penyebaran penyakit ini sering terjadi lewat batuk, bersin, menyentuh, dan mereka yang tak menunjukkan gejala ini juga dapat menyebarkan penyakit pneumonia.
Mereka yang berisiko terkena pneumonia
Banyak faktor yang dapat memengaruhi seberapa serius suatu kasus pneumonia, seperti jenis kuman yang menyebabkan infeksi paru-paru, usia penderita, dan kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Penyakit ini dapat menyerang segala umur, termasuk bayi, anak kecil, orang tua di atas 65 tahun, dan seseorang yang mempunyai masalah kesehatan akan berisiko lebih tinggi.
Bayi dan anak-anak berusia dua tahun atau lebih risikonya bisa lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh belum berkembang sepenuhnya.
Mereka yang berusia 65 tahun ke atas juga memiliki risiko lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh kurang mampu melawan infeksi.
Baca juga: Aktris Hollywood Whoopi Goldberg Meregang Nyawa karena Pneumonia
Sebagian besar kasus pneumonia dapat diobati, walau membutuhkan waktu untuk pulih seutuhnya.
Faktor risiko
Di Amerika Serikat, puluhan ribu orang meninggal akibat penyakit pneumonia setiap tahunnya, dengan sebagian besarnya merupakan orang berusia di atas 65 tahun.
Kebiasaan dan perilaku seperti merokok dan penyalahgunaan narkoba dan alkohol, meningkatkan risiko pneumonia.
Paparan bahan kimia tertentu, seperti polutan atau asap beracun, termasuk asap rokok juga menjadi faktor risiko yang disebabkan oleh lingkungan sekitar.
Faktor lainnya adalah risiko kondisi medis.
Menurut lung.org, faktor kondisi medis antara lain:
- Penyakit paru-paru kronis seperti COPD, bronkiektasis, atau fibrosis kistik.
- Penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit sel sabit.
- Sistem kekebalan yang melemah karena HIV/AIDS, transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan steroid jangka panjang.
- Kesulitan menelan karena stroke, demensia, penyakit Parkinson atau kondisi neurologis lain yang dapat mengakibatkan aspirasi makanan, muntah, atau air liur ke dalam paru-paru yang kemudian menjadi terinfeksi.
- Infeksi pernapasan virus, seperti pilek, radang tenggorokan, influenza, dan lainnya.
- Rawat inap, terutama saat dalam perawatan intensif dan menggunakan ventilator.