Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Borderline Personality Disorder yang Diidap Ariel Tatum

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG P
Ariel Tatum di karpet Merah AMI Awards 2016, Ecovention - Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/9/2016) malam.
|
Editor: Sari Hardiyanto


KOMPAS.com - Aktris Ariel Tatum diketahui sempat menghilang dari industri hiburan Tanah Air.

Ternyata, selama ini, perempuan yang mengawali karirnya sebagai model iklan ini tengah memfokuskan diri memperbaiki kesehatan mentalnya.

Ia diketahui menderita Borderline Personality Disorder (BPD) atau kepribadian ambang akut, yang menyebabkan dirinya sulit untuk berkegiatan dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Gangguan mental yang dialaminya tersebut bahkan membuatnya nyaris berulang kali melakukan percobaan bunuh diri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa itu Borderline Personality Disorder (BPD)?

Dokter spesialis kejiwaan Gina Anindyajati mengatakan, Borderline Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Ambang) merupakan salah satu diagnosis gangguan jiwa.

Menurut Gina, gangguan kepribadian adalah suatu pola dari pengalaman internal dan perilaku yang terus menerus ditunjukkan, tampak sebagai pikiran, perasaan, hubungan interpersonal, serta kendali impuls seseorang dalam kehidupan sehari-harinya.

"Adapun pola ini menunjukkan deviasi yang bermakna dari norma budaya yang berlaku serta ekspektasi masyarakat pada umumnya," kata Gina kepada Kompas.com, Sabtu (19/10/2019).

Gina mengatakan, untuk bisa disebut sebagai gangguan, maka sifatnya harus pervasif (menetap) dan infleksibel (sulit berubah), stabil sepanjang waktu (bukan sesuatu yang episodik atau hilang timbul), serta menimbulkan penderitaan dan kesulitan dalam menjalankan fungsi kehidupan.

"Secara umum, orang dengan gangguan kepribadian ambang menunjukkan masalah dalam mengendalikan impuls (dorongan bertindak) dan regulasi emosi," kata Gina.

Contoh sederhana yakni sering ada luapan kemarahan yang tidak terkendali disertai perilaku impulsif (cenderung membahayakan dan tidak memikirkan konsekuensinya).

"Selain itu melihat dunia sebagai suatu yang hitam putih (tidak bisa menerima area abu-abu), sehingga seringkali salah mengartikan tindakan dan motivasi orang lain yang berujung pada perselisihan," jelas Gina.

Contoh berikutnya orang dengan gangguan kepribadian ambang yakni memiliki anggapan diri yang tidak stabil yang memunculkan ketakutan akan pengabaian.

Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun seperti yang Dialami Ashanty

Dilansir Mayo Clinic, Borderline Personality Disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang akut adalah gangguan kesehatan mental yang berdampak pada cara Anda berpikir dan merasa tentang diri Anda dan orang lain, serta menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan gangguan kepribadian ambang akut, penderita memiliki ketakutan yang kuat akan pengabaian atau ketidakstabilan, dan mungkin mengalami kesulitan mentolerir rasa sendiri.

Gangguan kesehatan mental ini biasanya dimulai pada awal masa dewasa.

Kondisi akan lebih buruk selepas masa dewasa, dan mungkin secara bertahap membaik seiring bertambahnya usia.

Bila Anda memiliki gangguan kepribadian ambang akut, jangan berkecil hati.

Banyak orang dengan gangguan ini menjadi lebih baik dari waktu ke waktu dengan perawatan dan dapat belajar untuk menjalani kehidupan yang memuaskan.

Gejala

Gangguan kepribadian ambang akut memengaruhi perasaan seseorang tentang diri sendiri, bagaimana berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana untuk bersikap.

Adapun gejala dan tanda-tandanya antara lain:

  • Ketakutan yang kuat akan pengabaian, bahkan melakukan tindakan ekstrem untuk menghindari pemisahan atau penolakan yang nyata atau yang dibayangkan.
  • Pola hubungan intens yang tidak stabil, seperti mengidealkan seseorang pada suatu saat dan kemudian tiba-tiba percaya bahwa orang itu tidak cukup peduli atau kejam.
  • Perubahan cepat dalam identitas diri dan citra diri yang mencakup pergeseran tujuan dan nilai, dan melihat diri Anda buruk atau seolah-olah Anda tidak ada sama sekali.
  • Periode paranoia yang berhubungan dengan stres dan hilangnya kontak dengan kenyataan, berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam.
  • Perilaku impulsif dan berisiko, seperti perjudian, mengemudi sembrono, hubungan seks yang tidak aman, menghabiskan waktu, makan berlebihan atau penyalahgunaan narkoba, atau menyabot kesuksesan dengan tiba-tiba berhenti dari pekerjaan yang baik atau mengakhiri hubungan yang positif.
  • Ancaman atau perilaku bunuh diri atau cedera diri, sering kali sebagai respons terhadap rasa takut akan perpisahan atau penolakan.
  • Perubahan suasana hati yang luas berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari, yang dapat mencakup kebahagiaan yang intens, lekas marah, malu atau cemas.
  • Perasaan kosong yang berkelanjutan.
  • Kemarahan yang tidak pantas dan intens, seperti sering kehilangan kesabaran, bersikap sarkastik atau pahit, atau bertengkar fisik.

Baca juga: Mengenal Jenis dan Gangguan Kesehatan Mental

Penyebab

Seperti halnya gangguan kesehatan mental lainnya, penyebab gangguan kepribadian ambang akut ini tidak sepenuhnya dipahami.

Selain faktor lingkungan seperti riwayat pelecehan atau penelantaran anak, gangguan kepribadian garis batas dapat dikaitkan dengan:

  • Genetika, beberapa studi tentang anak kembar dan keluarga menunjukkan bahwa gangguan kepribadian mungkin diwariskan atau sangat terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya di antara anggota keluarga.
  • Kelainan otak, beberapa penelitian telah menunjukkan perubahan pada area otak tertentu yang terlibat dalam regulasi emosi, impulsif dan agresi. Selain itu, bahan kimia otak tertentu yang membantu mengatur suasana hati, seperti serotonin, mungkin tidak berfungsi dengan baik.

Faktor risiko

Beberapa faktor yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian dapat meningkatkan risiko mengembangkan kepribadian ambang akut. Antara lain:

Predisposisi herediter, Anda mungkin berisiko lebih tinggi jika kerabat dekat, mulai ibu, ayah, saudara laki-laki atau saudara perempuan Anda memiliki kelainan yang sama atau serupa.

Masa kecil yang penuh tekanan, banyak orang dengan gangguan ini melaporkan pelecehan seksual atau fisik atau diabaikan selama masa kanak-kanak. Beberapa orang telah kehilangan atau terpisah dari orang tua atau pengasuh dekat ketika mereka masih muda atau memiliki orang tua atau pengasuh dengan penyalahgunaan zat atau masalah kesehatan mental lainnya. Yang lain terkena konflik yang bermusuhan dan hubungan keluarga yang tidak stabil.

Baca juga: Kerap Berutang, BPJS Kesehatan Dibutuhkan atau Pemborosan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Mayo Clinic
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi