Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja, Kerja, Kerja, Mengenang Pidato Pertama Jokowi sebagai Presiden pada 2014

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Presiden Periode 2014-2019, Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan pertamanya dalam Sidang Paripurna MPR dengan agenda Pelantikan Presiden di Ruang Rapat Paripurna 1 MPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, 20 Oktober 2014.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Lima tahun lalu, 20 Oktober 2014, Joko Widodo dilantik sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia, untuk masa jabatan 2014-2019, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada 2014, Jokowi-JK memenangi pemilu dengan mengalahkan pesaingnya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Kala itu, terpilihnya ia menjadi Presiden RI menjadi perhatian dunia dan masuk dalam pemberitaan media-media besar internasional seperti The Guardian, The New York Times, BBC, dan majalah Time.

Sosok mantan Wali Kota Solo itu dianggap lekat sebagai sosok pemimpin merakyat yang berasal dari daerah.

Hari ini, Minggu (20/10/2019), Jokowi akan kembali dilantik sebagai presiden bersama KH Ma'ruf Amin sebagai wakilnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Pemilihan Presiden 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Ketua MPR: Megawati, SBY, Prabowo, Sandiaga Akan Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf

Kilas balik, mengingat kembali apa yang disampaikan Jokowi pada pidato perdananya sebagai presiden.

Titik tekan Jokowi adalah kerja, kerja, kerja.

Kerja, kerja, kerja

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas edisi 21 Oktober 2014, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan 3 prinsip utama untuk menjadi sebuah bangsa besar yang berdikari dalam politik, ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.

Ketiga prinsip itu adalah kerja keras, persatuan, dan gotong-royong.

Tak hanya menyampaikan tujuan yang disasar, Jokowi juga menjelaskan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan bersama itu.

Presiden mengajak seluruh lapisan masyarakat tentunya dari kalangan yang berbeda-beda untuk bekerja bersama dan berkolaborasi menciptakan Indonesia yang lebih baik.

“Kepada para nelayan, pedagang bakso, pedagang asongan, akademisi, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong-royong, karena inilah momentum cara kita semua untuk bergerak bersama,” kata Jokowi saat itu.

Baca juga: Ini Pidato Perdana Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI

Dalam pidato pertama yang berdurasi cukup singkat itu, yakni sekitar 11 menit, Presiden tercatat menyebut kata ‘bekerja’ sebanyak 17 kali.

Kata ini menjadi kata yang paling banyak diucapkan oleh Jokowi dibandingkan dengan diksi lain dalam keseluruhan pidatonya.

Kata lainnya adalah "bangsa besar", yang diucapkannya sebanyak 8 kali.

Meskipun terbilang singkat, berbagai aspek telah disampaikan oleh Jokowi pada pidato perdananya.

Ia menyampaikan fokus haluan negara untuk menjadikan Indonesia jaya sebagai negeri maritim.

Politisi dari PDI-P itu juga menyelipkan sapaan kepada semua presiden terdahulu, termasuk kepada Prabowo sebagai rivalnya pada Pilpres 2014.

Jokowi menyebut Prabowo sebagai rekan dan sahabat.

Baca juga: Pelantikan Presiden, Ini Rekomendasi Kuliner di Sekitar Istana Merdeka

Pernyataan Jokowi ini dinilai sejumlah pihak menciptakan suasana sejuk yang menunjukan adanya respek yang diberikan Jokowi sebagai pihak pemenang kepada Prabowo sebagai pihak yang kalah dalam persaingan Pilpres 2014.

Hari ini, 20 Oktober 2019, Jokowi kembali dilantik menjadi Presiden RI periode 2019-2024, setelah kembali memenangi Pilpres 2019 dan mengalahkan rival lamanya di Pilpres 2014, Prabowo Subianto.

Setelah pelantikan oleh MPR diselenggarakan di Gedung Parlemen, Senayan, Minggu (20/10/2019) pukul 14.30, maka masa kepemimpinan Jokowi yang kedua resmi dimulai.

Kali ini ia akan bekerja dengan pasangan barunya, KH. Ma’ruf Amin.

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Rangkaian Acara Pelantikan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi