Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipuji Bamsoet dengan Pantun Bugis, Ini Peran JK bagi Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Kompas TV
Wakil Presiden Jusuf Kalla
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja Jusuf Kalla selama menjabat sebagai Wakil Presiden.

Apresiasi tersebut disampaikan Bamsoet, panggilan akrabnya melalui pantun dalam bahasa Bugis sewaktu prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Berikut pantun Bamsoet:

Buah nangka buah durian
Tak dapat dijadikan minuman
Sungguh besar pengabdianmu
Tak dapat ditatar kebaikanmu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu diketahui, peran Jusuf Kalla sebagai negarawan ditunjukkan dalam beberapa kasus, terutama terkait konflik. Jasa tersebut pun diakui dengan penghargaan-penghargaan perdamaian yang ia terima. 

Berikut rekam jejak JK terkait dengan penanganan konflik di Indonesia:

Konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Konflik GAM terjadi dari tahun 1976 hingga 2005.

Diberitakan Kompas.com (12/06/2014), peran Jusuf Kalla dalam perdamaian di Aceh ditegaskan oleh Tengku Zakaria Saman, mantan Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Gejolak di Aceh mengeras tahun 1976 ketika pemerintah menangani masalah itu dengan operasi militer.

Melansir pemberitaan Kompas.com (12/06/2014), menurut Juru Runding Perdamaian Aceh di Helsinki, Finlandia, Sofyan Djallil, selama konflik tahun 1975-2004, korban tewas dari rakyat Aceh diperkirakan 15.000 orang.

Kemudian, gempa dan tsunami terjadi pada 26 Desember 2004. Infrastruktur dan seluruh kegiatan pun lumpuh.

JK yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden mendapat amanat untuk merancang perdamaian. Ia pun membentuk tim juru runding dan menghubungi tokoh-tokoh GAM di dalam dan luar negeri.

Dialog terus dilakukan hingga akhirnya ditandatangani perjanjian damai di Helsinki, 17 Juni 2005.

Baca juga: Resmi Dilantik, Berikut Pidato Lengkap Presiden Jokowi

Konflik Poso

JK juga turut berperan dalam meredam konflik di Poso yang terjadi dari tahun 1998 hingga tahun 2002.

Diberitakan Kompas.com (16/06/2015), Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima penghargaan Inisiator Perdamaian dari Pemerintah Kabupaten Poso atas jasanya dalam mendamaikan konflik di Poso.

Melansir Kompas.com (16/06/2015), Bupati Poso Piet, menyampaikan bahwa saat Poso mengalami kerusuhan, JK datang. Setelah itu, JK datang berulang-ulang melalui pertemuan-pertemuan.

Upaya tersebut dilakukan untuk menyelesaikan masalah, meskipun saat itu keadaan Poso masih sangat panas.

Saat itu JK menjabat sebagai Menko Kesra di era Presiden Megawati.

Konflik Ambon

Konflik Ambon juga terjadi saat Jusuf Kalla menjabat sebagai Menko Kesra.

Diberitakan Kompas.com (23/06/2009), awalnya ia turut serta dalam rombongan Menko Polkam ke Ambon.

Tujuannya adalah menyelesaikan masalah pengungsi. Namun, Kalla berpikir bahwa pengungsi tidak akan selesai tanpa penyelesaian konflik terlebih dahulu.

Ia pun memilih tetap tinggal di Ambon saat rombongan lain pulang ke Jakarta.

Menurut Kalla, ia langsung memulai perundingan dengan para panglima perang Islam dan Kristen.

Setelah melakukan upaya-upaya tersebut, selama kurang lebih dua minggu, ia dapat menyelesaikan perdamaian di Ambon dan membawa kelompok Islam dan Kristen berunding untuk mengakhiri konflik.

Baca juga: Memotret Aktivitas Jusuf Kalla di Hari-hari Terakhir Menjabat Wapres

(Sumber: Kompas.com/Ilham Khoiri | Editor: Sandro Gatra, Bayu Galih)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi