Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal Menarik dari Pertemuan Jokowi dan Para Calon Menteri di Istana

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) berbincang dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) dan wakil pimpinan MPR di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/10/2019). Pertemuan itu dilakukan untuk berkonsultasi terkait acara pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com – Nama-nama menteri yang akan terpilih masuk ke dalam kabinet Jokowi ramai menarik rasa penasaran pubik.

Sejumlah tokoh satu persatu terlihat menyapa Istana pada Senin (21/10/2019).

Menariknya, meskipun para tokoh tersebut adalah sosok-sosok yang familiar dikenal akan tetapi beberapa nama bukanlah sosok politisi. Beberapa tokoh yang hadir di Istana kemarin digadang-gadang akan menggawangi Kabinet Kerja Jilid 2.

Menteri dari kalangan profesional

Salah satunya adalah Nadiem Makarim. CEO aplikasi Go-Jek tersebut terlihat datang ke istana, dan memberikan sinyal kuat dirinya memang akan dipilih Jokowi masuk dalam susunan kabinet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya merasa ini kehormatan saya diminta bergabung ke kabinet dan saya menerima," kata Nadiem usai bertemu Jokowi pada Senin (21/10/2019).

Nadiem bahkan mengaku bahwa dirinya sudah diberitahu akan menjadi menteri apa. Akan tetapi, dirinya enggan membocorkan kepada wartawan.

Baca juga: Sosok Muda Non Politisi di Bursa Calon Menteri, Jadi Gebrakan Jokowi?

Terkait penunjukan dirinya sebagai menteri, Nadiem mengatakan dirinya juga sudah mundur dari Go-Jek.

Selain Nadiem, sosok yan terlihat datang adalah Wishnutama.

Wishnu, yang selama ini dikenal sebagai Komisaris Utama Net TV mengakui dirinya diminta presiden untuk menduduki posisi Menteri.

"Bapak (Presiden) menyampaikan, saya diminta bantu beliau," ujarnya.

Sama dengan Nadiem, Wishnu juga tidak menjelaskan mengenai posisi menteri apa yang akan ia jabat.

"Kira-kira di bidang yang (sesuai) kemampuan saya lah. Ya kira-kira untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia, lalu juga meningkatkan devisa. Nah, bingung kan," kata Wishnu.

Terkait bakal posisi barunya, Wishnu menyebut dirinya akan segera mundur dari Net TV serta jabatan-jabatan di perusahaan lain.

Nama Wishnu sempat muncul dalam hoaks draf calon menteri Jokowi sekitar bulan Juli silam.

Sosok lain yang terlihat muncul dan mengejutkan publik adalah hadirnya Erick Thohir di Istana.

Erick selama ini dikenal publik sebagai salah satu pemilik perusahaan PT. Mahaka Media.

Selain ketiga sosok muda tersebut, tokoh lain yang hadir adalah Mahfud MD. Ia menjadi sosok pertama yang dipanggil Jokowi ke istana.

Mahfud mengakui, bahwa dirinya diminta presiden untuk menjadi menteri. Namun kepada wartawan, Mahfud tak menyebut posisinya sebagai menteri apa.

Baca juga: Prabowo Ditunjuk Jokowi jadi Menteri Bidang Pertahanan

Kedatangan Prabowo

Diantara semua yang hadir ke Istana hari ini, sosok yang cukup fenomenal datang ke Istana adalah Prabowo Subianto.

Seperti diketahui khalayak ramai, Prabowo adalah lawan potilik Jokowi dalam pemilu 2019 ini.
Kepada wartawan, Prabowo secara tebuka mengatakan dirinya diminta Jokowi membantu di bidang pertahanan.

"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Selain Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga mendapatkan pos menteri. Namun Prabowo belum mengumumkan pos Menteri apa yang dimaksud.

PKS dan Nasdem beri sinyal jadi oposisi

Bergabungnya Prabowo sebagai ketua Gerindra ke dalam jajaran kabinet Jokowi, mendapat sentilan Wakil Ketua Majelis Syuro Parta Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid.

Hidayat menyampaikan PKS akan tetap berada sebagai oposisi karena ingin menyelamatkan kehidupan berdemokrasi.

"Ngapain kemarin kompetisi ada dua capres kalau ujung-ujungnya hanya satu juga (hanya koalisi, tak ada oposisi). Ya berkompetisi itu ada konsekuensinya, jadi kami ingin menyelamatkan demokrasi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Hidayat meyakini, meskipun Gerindra akan bergabung ke pemerintah, partainya tak akan sendirian menjadi oposisi.

"Enggak, enggak akan sendirian (jadi oposisi). Lihat aja, nggak akan sendirian," katanya.

Sementara itu, pada Minggu (20/10/2019), Surya Paloh selaku Ketua Umum DPP Partai Nasdem, usai pelantikan memberikan sinyal siap menjadi oposisi pemerintah.

Ia mengatakan, apabila semua partai politik berkoalisi dengan pemerintah, maka Partai Nasdem siap menjadi oposisi.

"Kalau tidak ada yang oposisi, Nasdem saja yang jadi oposisi," kata Surya seperti dilansir dari Kompas TV, Senin (21/10/2019)

Baca juga: Partai Nasdem Lempar Sinyal Siap Jadi Oposisi...

Sumber: Kompas.com /(Ihsanudin, Dani Prabowo, Fitria Chusna Farisa)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi