Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Ular Piton 200 Kilogram Diangkut dengan Ekskavator, Ini Ceritanya...

Baca di App
Lihat Foto
Facebook: Dayani Dhanz
Beredar sebuah video yang menampilkan ular piton diangkut menggunakan alat berat, ekskavator, di Riau.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan ular piton dengan perut buncit terlihat muncul di permukaan kubangan air viral di media sosial pada Jumat (25/10/2019).

Dalam video berdurasi sekitar 3 menit 41 detik itu, terlihat sejumlah warga tengah mengelilingi ular piton itu dan berupaya memindahkannya dari tempat semula.

Adapun video ular piton tersebut diunggah oleh akun Instagram Warung Jurnalis, @warung_jurnalis.

Hingga Jumat petang, video itu telah ditonton sebanyak lebih dari 58.000 kali dan telah dikomentari ratusan pengguna Twitter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada narasi yang disematkan di video itu disebutkan peristiwa itu terjadi di Bengkalis. Evakuasi ular disebut dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau.

Bagaimana kisah sebenarnya?

Kepala Bidang KSDA Wilayah 2 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Heru Sutmantoro, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/10/2019), mengisahkan cerita di balik video yang beredar itu.

Ia mengatakan, peristiwa yang terekam dalam video benar terjadi pada Selasa (22/10/2019).

Adapun lokasi ditemukannya ular sepanjang 7 meter ini yakni di Desa Api api, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

"Menindaklanjuti laporan warga (Mulyono) pada pukul 09.15, anggota Resort Bukit Batu langsung menuju TKP bersama Mulyono langsung mengamankan TKP dan meminta alat berat yang ada di sekitar kebun untuk membuat embung (lubang tampung air) agar ular tidak kepanasan," ujar Heru kepada Kompas.com.

Heru mengatakan, ular tersebut ditemukan oleh warga dalam keadaan hidup, dengan perut buncit di area kebun sawit.

Sekitar enam jam kemudian, perlengkapan evakuasi tiba dan segera dilakukan evakuasi satwa tersebut oleh tim BKSDA.

Namun, upaya ini tak mudah.

Upaya lima orang relawan yang mengangkat ular seberat 200 kilogram itu tak berhasil.

"Ada 5 orang yang mencoba mengangkat, tapi takut dipatok atau dililit. Berat ular sekitar 200 kg," ujar Heru.

Selanjutnya, tim bersama warga sekitar yang turut membantu proses evakuasi menggunakan satu unit alat berat (ekskavator) untuk mengangkut dan memindahkan ular dari embung ke jalan poros.

Heru menyebutkan, ekskavator itu dipinjam dari salah satu perusahaan yang sedang mengerjakan proyek di dekat lokasi ditemukannya ular piton.

"Kebetulan ada perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) lagi bekerja di sekitar situ," ujar Heru.

Setelah diangkut ekskavator, ular tersebut dimasukkan ke mobil dan dibawa menuju Kantor Bidang Wilayah 2 Siak.

Saat ini, ular piton tersebut sudah dilepasliarkan di kawasan konservasi di Riau.

Heru menyampaikan, tempat lokasi konservasi tersebut berjarak 20 kilometer dari permukiman warga sehingga dianggap relatif aman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi