Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Berwarna Kuning? Waspada Penyakit Kuning

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Pada penyakit kuning, putih mata akan menjadi kuning
|
Editor: Sari Hardiyanto


KOMPAS.com – Warna pada mata seharusnya berwarna putih bersih. Namun beberapa sebab menyebabkan mata berubah warna. Salah satunya saat seseorang menderita penyakit kuning.

Melansir dari Medical News Today, penyakit kuning merupakan istilah untuk menggambarkan semburat kekuningan yang muncul pada kulit dan bagian putih mata.

Tingkat kekuningan warna kulit dan putih mata akan bervariasi tergantung pada kadar bilirubin.

Bilirubin sendiri adalah bahan limbah yang ditemukan dalam darah.

Umumnya, penyakit kuning merupakan masalah yang ditimbulkan akibat adanya masalah pada hati maupun saluran empedu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit kuning beberapa kali muncul pada kasus bayi yang baru lahir, namun penyakit ini juga bisa terjadi pada orang dewasa lantaran adanya beberapa faktor penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun seperti yang Dialami Ashanty

Penyebab Penyakit Kuning

Sakit kuning bisa terjadi ketika tubuh tidak memproses bilirubin dengan benar karena terdapatnya masalah di hati atau yang kerap dikenal sebagai ikterus.

Fungsi hati sendiri adalah menyaring limbah pada darah. Prosesnya, saat bilirubin mencapai hati, bahan kimia lain akan menempel padanya yang kemudian disebut sebagai bilirubin terkonjugasi.

Bilirubin terkonjugasi ini kemudian masuk ke dalam empedu, dan kemudian memberikan warna coklat pada feses.

Namun, jika bilirubin terlalu banyak maka bisa bocor ke jaringan sekitarnya, kondisi inilah yang disebut hiperbilirubinemia dan menimbulkan warna kuning pada kulit dan mata

Faktor Risiko

Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang menderita penyakit kuning meliputi:

Peradangan akut pada hati:

Pada penderita yang mengalami peradangan hati, maka kemampuan hati untuk mengkonjugasi dan mengeluarkan bilirubin terganggu. Akibatnya terjadi penumpukan bilirubin.

Peradangan saluran empedu:

Pada kondisi ini sekresi empedu dan pengeluaran bilirubin juga terganggu, sehingga penyakit kuning bisa timbul.

Obstruksi saluran empedu:

Pada kondisi ini menyebabkan hati tidak bisa membuang bilirubin.

Anemia hemolitik:

Kondisi ini bisa menyebabkan produksi bilirubin meningkat karena sejumlah sel darah merah dipecah.

Sindrom Gilbert:

Faktor keturunan yang  mana kemampuan enzim dalam memproses eksresi empedu terganggu

Cholestatis:

Ini mengganggu aliran bilirubin terkonjugasi sehingga ia tetap tertinggal di dalam hati dan tidak terkesresi ke empedu.

Baca juga: Awas, Terlalu Sering Konsumsi Mi Instan Timbulkan Berbagai Penyakit

Selain itu, terdapat beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan penyakit kuning namun jarang ditemui, yakni:

Sindrom Crigler-Najjar:

Ini merupakan faktor keturuan yang mana menyebabkan rusaknya enzim spesifik yang bertanggung jawab untuk memproses bilirubin.

Dubin-Johnson Syndrome:

Kondisi ini merupakan wujud dari penyakit kuning kronis yang diwariskan dan mencegah bilirubin terkonjugasi agar tak dikeluarkan dari sel-sel hati.

Pseudojaundice:

Ini merupakan kondisi penyakit kuning yang tak berbahaya.

Kulit kuning yang timbul pada kondisi ini, muncul akibat adanya kelebihan beta-karoten, dan bukan kelebihan bilirubin.

Umumnya terjadi pada kondisi kebanyakan makan wortel, labu, atau melon.

Gejala

Beberapa gejala penyakit kuning yang muncul adalah:

  • Semburat kuning pada kulit dan bagian putih mata. Biasanya ini mulai di kepala, dan kemudian menyebar ke bawah tubuh
  • Tinja berwarna pucat
  • Urin berwarna gelap
  • Gatal-gatal

Baca juga: Mengenal Penyakit Degeneratif yang Merenggut Nyawa BJ Habibie

Selain gejala tersebut, kerap pula diikuti beberapa gejala lain yakni:

  • Rasa lelah
  • Sakit perut
  • Penurunan berat badan
  • Muntah
  • Demam

Pencegahan

Karena penyakit kuning berhubungan dengan fungsi hati, maka bisa dilakukan pencegahan terhadap penyakit ini dengan makan-makanan gizi seimbang, olah raga secara teratur, dan tidak mengonsumsi alkohol.

Pengobatan

Perawatan penderita penyakit kuning, dilakukan berdasarkan penyebabnya.

Apabila karena anemia, maka pengobatan dilakukan dengan meningkatkan jumlah zat besi dalam darah.

Sementara apabila penyebabnya adalah hepatitis, maka dibutuhkan obat antivirus atau steroid.

Sedangkan bila sakit kuning disebabkan obstruksi, maka pengobatannya dilakukan dengan cara mengangkat obstruksi secara operasi

Apabila penyebabnya adalah karena penggunaan obat-obatan maka perawatannya bisa dilakukan dengan memakai obat-obatan alternatif yang lain.

Jika Anda merasa mengalami berbagai gejala penyakit kuning, maka sebaiknya konsultasilah dengan dokter agar mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga : Ada Riwayat Sakit Kuning, Bagian Liver Sering Sakit Saat Kelelahan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi