Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Menteri di Era Jokowi-JK yang Dikenang Warganet

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) dan Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla (kedua kanan) berfoto bersama sejumlah menteri sebelum acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/10/19). Silaturahmi itu juga merupakan ajang perpisahan presiden, wakil presiden serta para menteri kabinet kerja yang telah bekerjasama selama lima tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik menteri-menteri yang akan membantunya dalam Kabinet Indonesa Maju periode 2019-2024, Rabu (23/10/2019).

Ada nama-nama baru, tetapi ada pula "pemain-pemain" lama yang menghiasi kabinet tersebut.

Namun, beberapa nama menteri dalam era Kabinet kerja periode 2015-2019 masih memiliki kenangan tersendiri di kalangan warganet.

Berikut empat nama menteri yang paling dikenang dalam Kabinet Kerja era Jokowi-Jusuf Kalla:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Susi Pudjiastuti

Tak ada nama Susi Pudjiastuti di Kabinet Indonesia Maju ramai direspons publik. Hingga akhirnya nama Susi sempat muncul sebagai trending topic di Twitter.

Netizen menyayangkan keputusan Jokowi yang tak kembali merangkul Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kabinet terbarunya.

"Performa Bagus kok malah diganti #TerimaKasihBuSusi #susipudjiastuti," tulis salah satu netizen.

Susi memang dikenal sebagai menteri nyentrik dan memiliki terobosan-terobasan "gila" sepanjang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Berkat kebijakannya memerangi kapal pencuri ikan, produksi ikan tuna, tongkol, dan cakalang mengalami peningkatan.

Menurut data Fishstat 2019, Indonesia masuk menjadi produsen nomor 1 tuna dunia, dari 1.178.173 ton tahun 2012 menjadi 1.342.601 ton tahun 2017.

Susi juga kerap punya andil dalam penggagalan penyelundupan hasil laut RI yang peredarannya sudah dilarang pemerintah.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga mencatatkan kenaikan pada nilai PDB Perikanan di triwulan II 2019 yang dilaporkan pada September lalu.

Kenaikan itu mencapai Rp 62,24 triliun dibanding triwulan II 2018 sebesar Rp 58,58 triliun.

Baca juga: Pembagian Jatah Wakil Menteri Jokowi Dinilai Lebih Akomodatif

2. Ignasius Jonan

Sebelum menjabat sebagai Menteri energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kabinet Kerja periode 2015-2019, nama Ignasius Jonan sudah tenar di media konvensional hingga media sosial karena aksinya saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Saat itu, viral fotonya tengah tidur lelap, meringkuk di bangku kereta api ekonomi. Foto itu diambil tahun 2014.

Semenjak KAI dikelola Jonan, perusahaan perkeretaapian itu juga mengalami reformasi besar.

Sebagian besar netizen Indonesia juga merasa kecewa saat nama Ignasius Jonan tidak ada lagi dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Payah. Bener-bener kecewa sama susunan kabinet kali ini tanpa nama Susi dan Ignasius Jonan," ungkap salah satu netizen.

Sebelum menjabat sebagai menteri ESDM, Jonan sempat menduduki posisi sebagai menteri perhubungan.

Ia juga pernah menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digagas pemerintah karena meanggap proyek tersebut tidak begitu diperlukan.

Di tahun 2015, Jonan yang masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan pernah menerbitkan surat larangan pengoperasian ojek atau transportasi umum berbasis layanan online karena dianggap berbenturan dengan aturan, salah satunya penggunaan kendaraan pribadi sebagai transportasi umum.

Enam bulan setelah kebijakan tersebut pemerintah membatalkan larangan pengoperasian ojek online dan Jokowi mencopot Jonan sebagai Menteri Perhubungan.

Baca juga: Profil Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju

Kebijakan Jonan yang kedua kalinya dianulir presiden yakni soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Namun, Jonan menyebut bahwa kenaikan harga premium ini sesuai arahan Presiden Jokowi.

Saat menjabat menjadi Menteri ESDM mayoritas saham PT Freeport juga berhasil dikuasai oleh pemerintah.

3. Basuki Hadimuljono

Setelah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada masa pemerintahan Jokowi-JK, Basuki kembali terpilih kembali dengan posisi yang sama dalam Kabinet Indonesia Maju.

Jokowi pernah menjulukinya sebagai Daendels-nya Indonesia pada tahun 2018 karena sejumlah proyek infrastruktur berhasil diselesaikannya. Selain itu, sosok Basuki juga kerap dikenal sebagai sosok yang gemar bercanda.

“Ini menteri nyentrik banget, bukan karena cara berpakaiannya. Tapi karena tingkah & sikap nya wkwk. Bisa dibilang menteri di era kabinet kerja yang paling bagus dan jauh dari kontroversi,” tulis salah satu netizen.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Basuki menjadi satu-satunya menteri yang tak pernah memakai aplikasi pesan WhatsApp.

Hal tersebut pernah diungkapkan oleh Sri Mulyani saat saat bincang santai menteri-menteri di bidang ekonomi dengan para wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

"Dia (masih pakai) SMS. Satu-satunya menteri yang enggak pakai WA jadi masih SMS. Yang lain pakai WA," kata Sri Mulyani, mengutip laporan Kompas.com, Sabtu (19/10/2019).

Baca juga: Profil Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR

4. Sri Mulyani

Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2014-2019. Kembalinya sri Mulyani dalam kabinet kali ini tampaknya memenuhi harapan masyarakat Indonesia.

"Alhamdulillah, Sri Mulyani Tetap Jadi Menteri Keuangan di Kabinet Jokowi-Maruf," tulis salah satu netizen.

Selama menjabat menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani memang memiliki rekam jejak yang bagus.

Ia pernah menjadi Menteri Keuangan terbaik pada 2018 versi Majalah Global Markets, Menteri Keuangan terbaik pada 2017 dan 2018 versi Majalah Financeasia, menteri terbaik dunia oleh World Government Summit pada Februari 2018.

Ia juga pernah mendapatkan predikat Menteri Keuangan terbaik 2006 oleh majalah Euromoney, Menteri Keuangan terbaik asia 2006 oleh Emerging Markets Forum.

Di tahun 2019, ia dinobatkan ketiga kalinya sebagai Menkeu terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan Financeasia.

Sri Mulyani juga menjadi wanita pertama Indonesia yang menjabat sebagai direktur pelaksana Bank Dunia. Di tahun 2008, ia juga masuk dalam daftar wanita berpengaruh ke-23 di dunia versi Majalah Forbes.

Baca juga: Sri Mulyani Warning soal Potensi Gagal Bayar, Apa Maksudnya?

(Sumber: KOMPAS.com/Yoga Sukmana, Nur rohmi Aida, Ambaranie Nadia, Fika Nurul)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi