KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau disebut sebagai hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering diwaspadai oleh banyak orang. Pasalnya, gangguan kesehatan ini sering diikuti oleh berbagai penyakit lainnya.
Hipertensi sendiri adalah kondisi umum di mana aliran darah pada arteri mengalami tekanan yang terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit jantung.
Tekanan jantung diukur dari jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan jumlah resistensi untuk darah mengalir ke arteri.
Semakin banyak darah dipompa oleh jantung dan semakin sempit arteri, semakin tinggi pula tekanan darah.
Baca juga: Pengobatan Darah Tinggi dan Diabetes Paling Banyak Serap Biaya
Gejala dan penyebab
Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda atau gejala apa pun.
Sebagian kecil orang dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami sakit kepala, napas pendek atau hidung berdarah.
Namun, tanda-tanda ini tidak spesifik dan biasanya tidak terjadi hingga tekanan darah tinggi telah mencapai tingkat yang mengancam nyawa atau sangat parah.
Melansir dari laman mayoclinic.org, ada dua jenis hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai berikut:
- Hipertensi Primer
Untuk kebanyakan orang dewasa, tidak ada penyebab yang diidentifikasi sebagai penyebab tekanan darah tinggi. Jenis penyakit hipertensi primer umumnya berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu selama bertahun-tahun. - Hipertensi Sekunder
Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi disebabkan oleh kondisi tertentu yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini disebut sebagai hipertensi sekunder, yang cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.
Beragam kondisi dan pengobatan dapat menyebabkan penyakit ini, termasuk:
- Sindrom obstructive sleep apnea
- Masalah ginjal
- Tumor kelenjar adrenal
- Masalah tiroid
- Kecacatan tertentu sejak lahir (congenital) pada pembuluh darah
- Pengobatan tertentu, seperti pil KB, penghilang rasa sakit, dan beberapa obat-obatan resep
- Obat-obat ilegal
Faktor risiko
Hipertensi juga dapat terjadi karena banyaknya faktor risiko sebagai berikut:
- Usia
- Riwayat keluarga
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Tidak aktif secara fisik
- Merokok
- Kelebihan garam (sodium)
- Kekurangan potassium
- Stres
- Mengonsumsi alkohol
- Kondisi kronis tertentu
Baca juga: 16 Makanan Penurun Darah Tinggi di Sekitar Kita
Cara Mengatasi
Untuk menurunkan risiko atau menyembuhkan hipertensi, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup agar dapat mengontrol tekanan darah tinggi.
Beberapa perubahan gaya hidup tersebut dapat terdiri atas:
- Mengonsumsi makanan-makanan yang sehat untuk jantung dengan kandungan garam rendah
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Menjaga berat yang sehat atau mengurangi berat badan apabila kelebihan berat badan (obesitas)
- Membatasi alkohol yang diminum
Namun, terkadang, perubahan gaya hidup belum cukup. Seringkali diperlukan obat-obat tertentu yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi hipertensi.
Biasanya pemberian obat ini bergantung pada ukuran tekanan darah dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.