Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pathological Liar", Ketika Orang Berbohong Tanpa Sebab

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Berbohong adalah salah satu sifat manusia dalam interaksi. Bahkan sifat ini jua ditemukan di beberapa jenis hewan, seperti monyet.

Kebohongan sering memiliki beberapa motif, misalnya untuk menghindari rasa malu.

Namun kebohongan patologis berbeda. Pathological liar atau pembohong patologis terbiasa mengatakan kebohongan tanpa motif yang jelas.

Dilansir dari Medical News Today, jenis kebohongan ini berbeda dengan kebohongan lain, di mana orang yang berbohong sering mencari manfaat dari tindakannya.

Sedangkan menurut laman Healthline, kebohongan patologis juga sering dikenal dengan mythomania dan pseudologia fantastica.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan ini merupakan tanda dari gangguan kepribadian. Mereka yang sering melakukan kebohongan patologis sering membuat pernyataan palsu untuk menipu orang lain dengan sengaja dan sering kali untuk keuntungan pribadi.

Baca juga: Bohong

Oleh karena itu, seseorang yang sering melebih-lebihkan cerita untuk membuat diri mereka tampak lebih menarik, atau secara konsisten berbohong untuk menutupi kesalahan yang telah mereka buat, tidak mungkin berbohong secara patologis.

Meskipun kebohongan patologis telah diakui selama lebih dari satu abad, belum ada definisi universal yang jelas tentang kondisi ini.

Namun demikian, sebuah studi pada tahun 2006 menunjukkan bahwa masalah yang terdapat pada sistem saraf pusat dapat memengaruhi seseorang untuk berbohong secara patologis.

Kemudian, studi tersebut juga menemukan jika apa yang terjadi di otak, yaitu semakin banyak hal tidak benar yang diceritakan seseorang, maka kebohongan akan semakin mudah dan lebih sering terjadi.

Tak sadar sedang berbohong

Adapun ciri utama kebohongan patologis adalah tidak dilandasi oleh motivasi yang jelas dan tampaknya tidak menguntungkan individu tersebut.

Bahkan, orang yang melakukan kebohongan patologis sering tidak sadar jika mereka melakukan hal tersebut. Tindakan ini sering menyebabkan orang menjadi sulit bersosialisasi dan mengakibatkan masalah dengan orang terdekat.

Selain itu, mereka biasanya menggambarkan dirinya sebagai pahlawan atau korban. Lebih lanjut, cerita mereka biasanya diarahkan untuk mendapatkan kekaguman, simpati, atau penerimaan oleh orang lain.

Pembohong patologis juga cenderung menjadi pemain alami. Mereka fasih berbicara dan tahu bagaimana cara terlibat dengan orang lain ketika berbicara.

Kemudian mereka lebih kreatif dan merupakan pemikir cepat karena biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda berbohong umum, seperti jeda panjang atau menghindari kontak mata.

Adapun beberapa contoh kebohongan patologis antara lain membuat riwayat palsu, seperti mengatakan bahwa mereka telah mencapai atau mengalami sesuatu yang belum mereka miliki.

Baca juga: Belajar agar Tak Gampang Dibohongi dalam Festival Bohong Indonesia

Lalu mereka bisa berbohong untuk mengesankan orang lain bahkan mengklaim memiliki penyakit yang mengancam jiwa yang tidak mereka miliki.

Sebenarnya, sulit untuk mengetahui bagaimana menghadapi pembohong yang patologis yang mungkin tidak selalu sadar akan kebohongan mereka.

Beberapa melakukannya begitu sering sehingga para ahli percaya bahwa mereka mungkin tidak tahu perbedaan antara fakta dan fiksi setelah beberapa waktu.

Meski begitu, kebohongan patologis tidak mudah untuk diidentifikasi. Untuk mendiagnosis kesehatan mental, dokter akan melakukan wawancara klinis.

Jika orang tersebut tidak jujur tentang kebohonganya, mungkin dokter perlu berbicara denan anggota keluarga atau teman untuk membantu mengidentifikasi pola kebohongan patologis.

Cara mengatasi

Untuk mengatasi seorang pembohong patologis, Anda bisa membentuk dan memellihara hubungan saling percaya. Hal ini membutuhka waktu dan kesabaran.

Penting untuk diingat bahwa orang tersebut mungkin tidak bermaksud untuk membahayakan atau mengambil manfaat dari kebohongan ini.

Kebohongan patologis bisa menjadi paksaan, dan itu sering mengarah pada konsekuensi negatif bagi orang yang berbohong. Karena itu, cobalah untuk tidak menanggapi dengan marah atau menyalahkan mereka atas kebohongan yang dilakukan.

Selain itu, penting juga untuk menyadati bahwa kebohongan patologis mengkin merupakan tanda dari kondisi mental yang menasarinya.

Anda dapat berbicara dengan orang tersebut tentang apakah mereka memiliki gejala lain. Hal ini dapat membantu mereka mengidentifikasi masalah dan mencari bantuan dari dokter atau terapis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi