Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Terhindar dari Stroke

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi stroke
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Penyakit stroke menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti. Stroke merupakan penyakit yang menyerang arteri yang menuju ke otak.

Penyebab stroke beragam, mulai dari gaya hidup hingga faktor riwayat keluarga.

Stroke bisa berakibat fatal bagi penderitanya hingga mengakibatkan kematian.

Apa yang bisa dilakukan agar terhindar dari risiko terkena stroke?

Melansir laman resmi Harvard Medical School, berikut 7 cara mencegah stroke:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi adalah faktor terbesar penyebab stroke. Bahkan, tekanan darah yang terlalu tinggi bisa meningkatkan peluang stroke hingga empat kali lipat.

"Tekanan darah tinggi adalah kontributor terbesar terhadap risiko stroke pada pria dan wanita," kata Dr Natalia Rost, associate professor neurology dari Harvard Medical School.

Ia menyarankan agar selalu memeriksa tekanan darah dan segera mengobatinya jika mengalami kenaikan.

Baca juga: Kenali Stroke, Gejala, Efek, dan Faktor Penyebabnya

Lakukan langkah berikut agar tekanan darah stabil:

2. Pertahankan berat badan ideal

Obesitas serta komplikasi yang terkait dengannya (termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes), meningkatkan peluang terkena stroke.

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan, upayakan penurunan 4-5 kilogram untuk mengurangi risiko terkena stroke.

Pertahankan indeks massa tubuh maksimal 25 demi kesehatan tubuh. Minta bantuan dokter atau ahli gizi untuk membantu mendapatkan tubuh ideal.

Baca juga: Peringatan untuk Kita, Polusi Udara Picu Serangan Jantung dan Stroke

Selain itu, kita bisa mendapatkan tubuh ideal dengan cara berikut:

3. Olahraga teratur

Olahraga sangat berkontribusi menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah. Upaya ini juga membantu mengurangi risiko stroke.

Lakukan olahraga setidaknya lima hari dalam sepekan dengan intensitas sedang.

Coba hal-hal berikut untuk membangun kebiasaan berolahraga:

  • Berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tingga; setiap pagi setelah sarapan
  • Mengikuti klub kebugaran bersama teman-teman
  • Gunakan tangga daripada lift saat berada di kantor.
  • Jika tidak memiliki waktu 30 menit berturut-turut untuk berolahraga, bagilah menjadi 10 hingga 15 menit beberapa kali setiap hari.

4. Kurangi konsumsi alkohol

Terlalu banyak minum alkohol bisa meningkatkan risiko stroke. Oleh karena itu, hindari kebiasaan ini.

Jika sudah terbiasa mengonsumsi alkohol, maka kurangi kebiasaan tersebut. Kita bisa menguranginya secara perlahan hingga kebiasaan tersebut menghilang.

Selain itu, hindari konsumsi alkohol lebih dari 1,5 gelas sehari demi kesehatan kita.

Baca juga: Kisah Komaruddin Rachmat Taklukkan Stroke

5. Mengobati fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium adalah bentuk detak jantung tidak teratur yang menyebabkan gumpalan yang terbentuk di jantung.

Gumpalan itu kemudian dapat melakukan perjalanan ke otak sehingga menyebabkan stroke.

"Fibrilasi atrium membawa risiko stroke lima kali lipat, dan harus dianggap serius," kata Dr. Rost.

Saat mengalami fibrilasi atrium, lakukan hal-hal berikut:

  • Jika kita memiliki gejala seperti jantung berdebar atau sesak napas, segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan.
  • Konsultasikan ke dokter apakah perlu minum obat antikoagulan (pengencer darah) seperti warfarin (Coumadin) atau salah satu obat antikoagulan yang bekerja langsung untuk mengurangi risiko stroke dari fibrilasi atrium.

6. Obati diabetes

Memiliki gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu. Hal ini bisa menyebabkan gumpalan di pembuluh darah yang berakibat pada stroke.

Untuk menjaga gula darah, lakukan hal-hal berikut:

  • Pantau gula darah sesuai arahan dokter
  • Lakukan diet, olahraga, dan konsumsi obat-obatan untuk menjaga kadar gula darah seimbang.

7. Hindari merokok

Merokok dapat membuat darah cepat mengental sehingga meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri.

"Selain diet sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok adalah salah satu perubahan gaya hidup yang akan membantu Anda mengurangi risiko stroke secara signifikan," kata Dr. Rost.

Nah, hindari gaya hidup merokok dengan cara berikut:

  • Mintalah saran dokter tentang cara yang paling tepat bagi untuk berhenti merokok
  • Gunakan alat bantu berhenti merokok, seperti pil atau patch nikotin, konseling, atau obat-obatan.
  • Jangan menyerah. Kebanyakan perokok perlu mencoba beberapa kali untuk berhenti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi