Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Remeh, Lakukan Swafoto Aman yang Tak Berujung Kematian...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi selfie, selfie di dekat rel kereta api
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kejadian nahas saat melakukan selfie alias swafoto kembali terjadi. Kali ini di Tanjakan Tarahan, Jalinsum KM 21, Desa Tarahan, Lampung Selatan.

Peristiwa ini terjadi terhadap Juberi Mars dan keluarganya yang terdiri atas istrinya, Santiah (35) dan dua anaknya, Dini Pratiwi dan Dino Framdan (8).

Diberitakan Kompas.com, Senin (28/10/2019), saat Juberi dan keluarga sedang melakukan swafoto, sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bakauheni ke Bandarlampung.

Saat melewati turunan tajam, sopir truk Fiki Ariyanto tidak mampu menguasai laju kendaraan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk tersebut menabrak Juberi dan keluarganya serta satu motor Honda Beat yang dikendarai Jaidin (38).

Juberi dan keluarganya tewas seketika, sementara sopir dan kenek truk mengalami luka-luka. Sementara, pengendara motor Honda Beat selamat.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Truk Saat Swafoto: Tidak Sebanding dengan Harga Nyawa

Tragedi saat swafoto bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelum ini, ada beberapa peristiwa saat swafoto, hingga merenggut nyawa.

Bagaimana agar swafoto aman dan tak membahayakan?

Lokasi rawan

Perhatikan lokasi saat melakukan selfie.

Perairan/dekat air

Lokasi pertama yang paling berbahaya dan mematikan untuk melakukan selfie adalah yang berkaitan dengan air.

Salah satu contohnya adalah yang terjadi di sebuah sungai di India.

Melansir pemberitaan Kompas.com, 7 Oktober 2019, tragedi terjadi saat upacara pernikahan yang digelar di dekat sebuah sungai di India.

Dalam insiden tersebut, ada empat korban, termasuk mempelai wanita dan seorang bocah berusia 14 tahun yang terseret arus sungai dan tenggelam.

Peristiwa tersebut terjadi saat kedua mempelai dan empat anggota keluarga hendak berfoto di sungai yang sedang mengalir deras.

Baca juga: Gara-gara Foto Selfie, Idola Jepang Ini Dilecehkan Fans Garis Keras

Berkaitan dengan jalur/alat transportasi

Sementara, lokasi kedua yang sering menjadi tempat terjadinya kecelakaan swafoto adalah lokasi yang berhubungan dengan alat transportasi.

Berdasarkan studi, kematian akibat selfie di area transportasi menyebabkan 51 jiwa melayang dengan 28 kejadian.

Salah satunya, swafoto di rel kereta api. Sejumlah peristiwa pernah terjadi di Indonesia.

Hal ini terjadi pada Petrik Finto A (14) yang tertabrak kereta api dengan luka cukup parah saat sedang melakukan swafoto dan membuat video bersama teman-temannya di atas lintasan kereta api, sebagaimana diberitakan Kompas.com, 18 Agustus 2019.

Banyaknya kecelakaan yang terjadi di rel kereta api membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI)  pun turut memberi peringatan.

Dikutip dari Kompas.com, 2 September 2019, PT KAI mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang membahayakan, salah satunya swafoto, di sekitar rel kereta api atau saat kereta api melintas.

Tindakan tersebut dinilai melanggar peraturan dan dapat diamankan oleh pihak PT KAI untuk diberikan penjelasan.

Tips Aman Swafoto

Imbauan mengenai perhatikan keselamatan saat melakukan swafoto sudah dikeluarkan berbagai pihak.

Pada 2015, karena angka kecelakaan yang tinggi akibat swafoto, Pemerintah Rusia memandang perlu menyampaikan imbauan melakukan selfie dengan aman di negaranya.

Pemberitaan Kompas.com, 8 Juli 2015, menyebutkan, imbauan tersebut berupa selebaran bergambar yang berisi deksripsi sejumlah situasi berbahaya saat melakukan selfie.

Baca juga: Lagi Swafoto, Satu Keluarga Tewas Ditabrak Truk

Dihimpun dari berbagai pemberitaan Kompas.com, ada beberapa tips yang dapat diaplikasikan sendiri untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat melakukan swafoto:

  1. Memastikan bahwa lokasi swafoto aman
    Sebelum melakukan swafoto, pastikan lokasi pengambilan foto aman. Lokasi-lokasi berisiko seperti bibir sungai, tepi tebing, rel kereta api, ada baiknya dihindari.
    Sebab, fokus dan konsentrasi akan terpusat ke lensa kamera sehingga tingkat kewaspadaan pun menurun.
    Selain itu, perhatikan pula lingkungan sekitar. Jangan sampai aktivitas swafoto mengganggu orang lain, misalnya menghalangi jalan atau lalu lintas.

  2. Berpose sewajarnya
    Berpose berlebihan saat melakukan swafoto juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Meskipun lokasi swafoto sudah aman, bukan berarti bebas berpose berlebihan.
    Pose berlebihan dapat menyebabkan cedera hingga jatuh maupun terpeleset.
    Oleh karena itu, ada baiknya untuk selalu mematuhi aturan berfoto.

  3. Mematuhi standar keamanan dan aturan yang ada
    Standar kemanan dan aturan biasanya telah ada di beberapa lokasi yang biasa digunakan untuk swafoto, misalnya objek-objek wisata.

Salah satu contoh aturan adalah mewajibkan mereka yang akan selfie untuk mengenakan tali pengaman.

Ada pula tempat-tempat yang menerapkan larangan swafoto bagi pengunjung. Aturan-aturan tersebut sebaiknya dipatuhi untuk menghindari risiko-risiko kecelakaan yang mungkin muncul.

  • Melakukan swafoto di tempat yang semestinya
    Seringkali orang-orang mencoba melakukan selfie di tempat-tempat yang bukan semestinya. Padahal, lokasi-lokasi tersebut terkadang cukup berbahaya untuk menjadi lokasi swafoto.

    Untuk itu, hendaknya melakukan swafoto hanya di tempat yang semestinya seperti di objek-objek wisata.

  • Memahami pentingnya keselamatan diri
    Penting untuk memahami bahwa keselamatan diri jauh lebih penting dibandingkan momen yang diperoleh lewat kamera.

    Jangan sampai keselamatan diri diabaikan dan menimbulkan kerugian pada diri sendiri.

  • (Sumber: Kompas.com/ Luthfia Ayu Azanella, Anggara Wikan Prasetya, Gaby Bunga Saputra, Labib Zamani |Editor: Rachmawati, Agni Vidya Perdana, Inggried Dwi Wedhaswary, I Made Asdhiana, Sri Anindiati Nursastri, Farid Assifa)

    Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Halaman Selanjutnya
    Halaman
    Tag

    Artikel Terkait

    Artikel berhasil disimpan
    Lihat
    Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
    Oke
    Artikel tersimpan di list yang disukai
    Lihat
    Artikel dihapus dari list yang disukai
    Oke
    Artikel dihapus dari list yang disukai
    Oke
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kompas.com Play

    Lihat Semua

    Terpopuler
    Komentar
    Tulis komentar Anda...
    Terkini
    Lihat Semua
    Jelajahi