Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Filipina, Terasa hingga Sulawesi Utara

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi gempa.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo terjadi di wilayah Mindanao, Filipina pada Selasa (29/10/2019) pukul 08.04 WIB.

Berdasarkan keterangan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) titik lokasi gempa terletak pada koordinat 6,84 Lintang Utara dan 125,22 Bujur Timur.

Adapun gempa tektonik ini termasuk gempa dangkal dengan kedalaman 15 km.

Berdasarkan analisis BMKG yakni dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa dangkal ini terjadi akibat adanya sesar lokal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun hasil mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

Meski terjadi di Filipina, guncangan gempa bumi terasa di beberapa wilayah Sulawesi Utara, yakni wilayah Tahuna, Kabupaten Sangihe, dan wilayah Melonguane, Kabupaten Talaud.

Sementara, guncangan yang dirasakan di dua wilayah tersebut tergolong tipe II-III MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Menurut hasil pantauan BMKG, hingga kini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat guncangan tersebut.

Rahmat menjelaskan, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut juga tidak menimbulkan potensi tsunami.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Susulan

Di sisi lain, pihak BKMG mencatat adanya lima aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan tersebar mencapai 5,4 magnitudo yang terjadi pada Selasa (29/10/2019) pukul 09.40 WIB.

Atas informasi gempa yang beredar, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh terhadap kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarluaskan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi atau melalui aplikasi ponsel, atau akun infobmkg," ujar Rahmat.

Kemudian, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan retak atau dengan kondisi rusak akibat guncangan gempa.

Hal yang perlu diperhatikan ketika ada gempa bumi, yakni memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal Anda mampu untuk menahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan setelah terjadi gempa.

Sebab, jika bangunan didapati retak, maka akan membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.

Tak hanya itu, masyarakat juga sebaiknya mengetahui mengenai mitigasi gempa untuk memudahkan Anda mencari upaya untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: [HOAKS] Tsunami dan Gempa Besar Terjadi di Ambon

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi