Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Cerebral Palsy? Kenali Gejala dan Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Cerebral Palsy
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Cerebral Palsy. Setiap tahunnya, tanggal 6 Oktober diperingati sebagai Hari Cerebral Palsy Sedunia.

Melansir dari situs resmi World Cerebral Palsy Day adalah gerakan yang dirancang bagi orang-orang dengan cerebral palsy dan anggota keluarga mereka.

Cerebral palsy merupakan gangguan yang memengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur.

Menurut Mayo Clinic, gangguan ini bisa terjadi, karena adanya kerusakan pada otak yang belum matang saat perkembangan anak. Paling sering terjadi sebelum kelahiran anak.

Penyakit ini bisa mengakibatkan seorang anak kehilangan keceriaannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak dengan cerebral palsy menghadapi masalah terkait pergerakannya.

Secara umum, anak dengan cerebral palsy akan mengalami gangguan pergerakan terait refleks abnormal, floppiness (kelenturan) atau rigiditas (kekakuan) pada tungkai, badan postur abnormal, gerakan tak terkendali, berjalan tak stabil atau bahkan kombinasi dari semua itu.

Efeknya bervariasi. Beberapa anak tak bisa berjalan sehingga mereka harus mendapatkan bantuan.

Beberapa orang dengan cerebral palsy memiliki kecerdasan normal, namun beberapa yang lain cacat intelektual, epilepsi, kebutaan atau tuli.

Gejala

Beberapa masalah gerakan dan koordinasi terkait cerebral palsy di antaranya:

Gangguan otak penyebab cerebral palsy tak berubah seiring waktu karena gejala tak memburuk seiring bertambah usia

Namun, saat usia bertambah, gejala bisa lebih jelas terihat atau mungkin kurang terlihat.

Perlu dipahami, pemendekan otot dan kekakuan otot dapat memburuk jika tak ditangani secara serius.

Penyebab

Cerebral Palsy disebabkan kelainan perkembangan otak sebelum bayi lahir.

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan cerebral palsy:

  • Mutasi gen
  • Infeksi ibu
  • Stroke janin
  • Pendarahan otak
  • Infeksi pada bayi
  • Cedera kepala traumatis
  • Kurangnya oksigen

Faktor Risiko

Beberapa risiko anak-anak yang menderita cerebral palsy adalah anak-anak dengan ibu yang memiliki riwayat penyakit TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, CMV, dan Herpes), sipilis, infeksi virus zika, dan orang dengan gangguan tiroid.

Selain itu, bayi baru lahir yang terinfeksi bakteri meningitis, ensefalitis virus, ikterus (bayi yang menguning) yang parah dan tak diobati , serta pendarahan otak juga bisa memperbesar resiko cerebral palsy.

Beberapa faktor lain adalah kondisi kelahiran bayi, yakni sungsang, prematur, bayi kembar, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Pencegahan

Beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan untuk mencegah anak menderita cerebral palsy.

Pendegahan itu di antaranya:

  • Melakukan vaksinasi agar terhindar dari penyakit TORCH
  • Menjaga kehamilan sebaik mungkin
  • Rutin berkunjung ke dokter
  • Menghindari terjadinya cedera pada kehamilan
  • Menjauhi alkohol, rokok dan obat-obatan terlarang,
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi