Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Areng Widodo, Syair Kehidupan, dan Kekagumannya kepada Idris Sardi...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/Theodore KS
Areng Widodo, Pemusik Indonesia
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti belantika musik tanah air. Salah satu musisi terbaiknya, Areng Widodo, meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019).

Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh pengamat musik Adib Hidayat yang mendapat informasi langsung dari putra mendiang Areng, Holly Caesar.

Siapakah Areng Widodo?

Dikutip dari Harian Kompas, 26 April 1994, Areng Widodo lahir di Yogyakarta pada 14 Desember 1956.

Sebelum terjun ke dunia musik, Areng telah terjun ke dunia kesenian melalui Bengkel Teater, kelompok teater yang dipimpin Rendra.

Bahkan, semasa kecil, ia diharuskan mempelajari tarian Jawa dan gamelan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 1970-an, ia bergabung dengan beberapa kelompok musik rock, antara lain Voodoo Child dari Semarang dan Golden Wings dari Palembang.

Baca juga: Musisi Areng Widodo Meninggal, Anak: Holly Sayang Banget Sama Papa...

Meski pada waktu itu lagu belum populer, Areng mulai berkenalan dengan studio rekaman.

"Boleh dikatakan kami lah yang termasuk pertama merekam lagu rock dalam kaser," kata Areng, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 25 November 1990.

Pada tahun 1980, Areng menghasilkan satu paket musik untuk kaset Achmad Albar, Dunia Huru Hara.

Ia juga menciptakan lagu Syair Kehidupan yang berhasil melambungkan nama Ahmad Albar.

Tak hanya itu, lagu karangannya yang lain dengan judul Jarum Neraka, oleh banyak pengamat dianggap berhasil mengorbitkan Nicky Astria.

Pada 1981, Areng dipercaya menjadi penata musik di film Tujuh Wanita.

Hingga awal tahun 1990-an, sudah ada 18 film yang menggunakan musik Areng.

Baca juga: Pecipta Lagu Syair Kehidupan, Musisi Areng Widodo, Meninggal Dunia

Dalam hal musik kaset, ia mengagumi Ian Antoni. Sementara, dalam hal musik film, ia mengagumi sosok Idris Sardi dan Harry Roesly.

"Ketika Mas Idris Sardi memperoleh Citra untuk musiknya dalam film Pacar Ketinggalan Kereta, saya mendatanginya memberi selamat," kata Areng.

"Pada waktu itu, katanya, 'Ini yang namanya Areng? Kamu tidak hebat, tapi juga tidak jelek. Yang saya suka, kamu membuat musik tidak seperti saya atau yang lainnya. Tahun depan pasti kamu yang menang'," sambungnya.

Kata-kata Idris Sardi tersebut memacu Areng untuk bermusik lebih baik.

Ia  berhasil menggondol Piala Citra lewat film Jangan Renggut Cintaku pada 1990.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi