Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Minus, Haruskah Anak-anak Pakai Kacamata?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Gangguan penglihatan seperti rabun jauh dan rabun dekat bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia.

Bahkan, rabun jauh juga sering dialami sejak usia anak-anak.

Rabun jauh atau yang kerap disebut miopa atau mata minus merupakan kondisi di mana mata kesulitan untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh.

Sementara, rabun dekat umumnya dialami oleh orang-orang yang berusia 40-50-an tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang mengalami rabun dekat biasanya sulit untuk fokus membaca dengan jarak dekat. Saat membaca, mereka harus menjauhkan buku dari jarak pandangnya.

Gangguan penglihatan ini bisa diatasi dengan menggunakan alat bantu seperti kacamata atau kontak lens.

Ada yang enggan menggunakannya dengan berbagai alasan, seperti penampilan atau takut ketergantungan.

Melansir BBC.com, ketergantungan pada kacamata lebih karena faktor usia yang juga menjadi penyebab gangguan penglihatan.

Jadi, tak sepenuhnya karena kacamata yang terus-terusan digunakan.

Pada orang dewasa, menggunakan kacamata atau tidak, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kondisi mata.

Kecuali, penglihatan menjadi lebih jelas saat akan menggunakannya dan mata akan menjadi pedih saat melepasnya.

Anak-anak berkacamata

Jika anak-anak mengalami rabun jauh alias mata minus, haruskah mereka mengenakan kacamata?

Pada anak-anak, memilih tidak menggunakan kacamata bukan pilihan yang baik saat mereka mengalami gangguan penglihatan.

Sebuah penelitian di Malaysia ini bisa menjadi dasar alasan di atas.

Dalam penelitian itu, dilakukan percobaan terhadap 94 anak-anak dengan miopa (rabun jauh).

Anak-anak ini menggunakan kacamata dengan ukuran tepat, serta dengan kacamata ukuran yang lebih rendah dari yang seharusnya mereka pakai sesuai minus matanya.

Panjang bola mata mereka secara berkala diteliti selama dua tahun.

Hasilnya, anak-anak dengan kacamata yang ukuran minusnya lebih rendah dari seharusnya, panjang bola mata menjadi lebih besar dari waktu ke waktu.

Dengan kata lain, penglihatan mereka lebih buruk dibandingkan mereka yang menggunakan ukuran kacamata sesuai ukuran kebutuhan mata mereka.

Dari penelitian tersebut, sangat disarankan agar anak-anak diberi kacamata yang benar sesuai dengan ukuran kebutuhan dan kondisi mata mereka.

Sementara itu, sebuah studi panjang yang dilakukan selama 23 tahun juga menunjukkan, anak-anak yang menggunakan kacamata secara terus menerus kondisinya cenderung lebih baik.

Penelitian tersebut melibatkan anak-anak di Finlandia yang menderita miopa.

Mereka diteliti dengan beberapa kondisi, termasuk mereka yang tak menggunakan kacamata, dan menggunakan kacamata terus menerus.

Hasilnya, kondisi miopi anak-anak yang menggunakan kacamata terus-menerus lebih baik dibandingkan mereka yang tidak menggunakan kacamata.

Pada anak-anak yang tidak menggunakan kacamata secara terus menerus, miopanya semakin buruk.

Setelah tiga tahun awal dari penelitian tersebut, mereka semua akhirnya disarankan untuk menggunakan kacamata sepanjang waktu.

Hasilnya, dua puluh tahun kemudian, tak ada perbedaan berarti terhadap kondisi mereka yang diteliti.

Manfaat memberi anak-anak kacamata apabila mereka memang memiliki masalah penglihatan  juga diperlukan karena beberapa alasan.

Alasan-alasan itu, misalnya, mata anak-anak perlu belajar melihat, jika tidak, hal itu akan berisiko membuat mereka memiliki kondisi “mata malas” atau amblyopia karena mereka tak pernah bisa menangkap gambar yang tajam di retina mereka.

Penggunaan kacamata yang tepat juga terbukti meningkatkan kecepatan membaca dan mengurangi risiko mata mereka menjadi juling.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi