Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Mata Seorang Anak Keluarkan Cairan Mirip Nanah karena Radiasi? Ini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
Facebook: Syahryani Aras
Tangkapan layar yang menampilkan anak mengeluarkan cairan mirip nanah dan darah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Sebuah unggahan menampilkan seorang anak perempuan mengeluarkan cairan mirip nanah dan darah, viral di media sosial pada Rabu (23/10/2019).

Adapun unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Syahryani Aras.

Sampai hari ini, Sabtu (2/11/2019) pukul 17.00 WIB, unggahan tersebut sudah mendapat like 2,8 ribu, 877 komentar, serta 41 ribu kali dibagikan.

Dalam postingan tersebut dijelaskan, bahwa anak berinisial SAZ itu mengeluarkan cairan mirip darah dan nanah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam postingannya, Syahryani Aras menuliskan, "Sdh banyak yg share ttg bahaya radiasi ponsel pd anak dibawah 12th, dan dokternya pun sdh larang kami utk ngasih hp sm syahla, tp tetap sj sy lalai..

sebagai ibu yg tdk tega liat ank nangis dan rewel, apalagi saat sedang mengerjakan sesuatu, mau gak mau sy kasih nnton youtube biar anteng, meski tau itu salah dan bs berakibat fatal pd anak

Penyesalan mmg selalu datang belakangan tiap liat matanya syahla kluar cairan mirip darah sm nanah, rasanya hancur dan sakit

Sebenarnya sy malas posting krn tdk sanggup menjawab pertanyaan dan komentar org², tlong do'akan sj anak sy agar lekas sembuh sdh ada dokter yg tangani, mohon jgn jualan produk disini, niat sy hanya berbagi agar bs lbh hati2 lg krn bahaya radiasi ponsel bkn hoax.

Jangan sekedar membatasi tp harusnya mmg tdk dikasih titik."

Baca juga: Viral di Medsos, Sukirman Penderita Tumor Ganas di NTB Butuh Bantuan

Konfirmasi Kompas.com

Kompas.com pun mencoba menghubungi pemilik akun Facebook bernama Syahryani Aras tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Syahryani Aras membenarkan unggahan yang ia posting tersebut.

Ia juga mengungkapkan bahwa anak perempuan yang terdapat dalam unggahan Syahryani adalah anak perempuannya dengan inisial SAZ yang lahir pada 24 Februari 2016.

"Itu kejadiannya sekitar 20 Oktober 2019 lalu," ungkap Syahryani kepada Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).

Syahryani mengatakan, sebelum mengeluarkan cairan, pada malam hari, anaknya tersebut menonton YouTube sampai tertidur.

Selain itu, ia juga mengaku bahwa ketika anaknya menonton YouTube, jaraknya sangat dekat dengan mata.

"Tapi memang kalau anak saya nonton You Tube, itu jaraknya cuman sekitar satu jengkal, agak dekat memang," ujar dia.

Sehari setelah kejadian, kondisi anaknya tersebut mereda setelah diberikan salep dari apotek. 

"Namun, sorenya, cairan tersebut keluar lagi," jelas dia lagi.

Syahryani pun melarikan anaknya tersebut ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Alhamdulillah setelah dari puskesmas dan diberikan salep antibiotik, sampai sekarang tidak pernah mengeluarkan cairan seperti nanah lagi," papar dia.

Baca juga: Mata Berwarna Kuning? Waspada Penyakit Kuning

Infeksi Mata

Menanggapi kejadian tersebut, spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, dr Grimaldi Ihsan, SpM mengatakan bahwa radiasi sama sekali tidak menyebabkan infeksi pada mata.

"Itu tidak benar ya. Hoax, karena radiasi sama sekali tidak menyebabkan infeksi mata," ujar Grimaldi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).

Menurut dia, penyebab mata mengeluarkan cairan seperti kasus SAZ dapat disebabkan beberapa hal.

"Kontaminasi bakteri, bisa dari mana aja, tertular dari orang lain atau tangan kotor yang terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan infeksi mata," kata dia.

Bila lendir yang seperti diungkapkan oleh pengunggah tadi, menurut Grimaldi hal itu dikarenakan sebuah penyakit yang bernama konjungtivitIs.

Konjungtivitis ungkap dia, adalah suatu peradangan atau infeksi pada selaput bening mata.

Grimaldi mengungkapkan, tandanya sudah jelas, belek tersebut berwarna hijau, hampir pasti terdapat kontaminasi bakteri.

Penularannya dapat melalui kontak langsung, misal terdapat teman, atau orang tuanya, saudarnya, yang memiliki tangan kotor atau memang sedang mengidap penyakit mata konjungtivitis.

Penyakit tersebut, menurut Grimaldi dengan diobati dengan menggunakan antibiotik.

Baca juga: Viral soal Hak Cipta Font Logo Piala Dunia U-20, Ini Penjelasannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi