KOMPAS.com – Video bapak-bapak dengan tenggorokan berlubang menyebar di aplikasi berbagi pesan Whatsapp.
Dalam video yang beredar, disebut bapak tersebut menderita kanker tenggorokan akibat kecanduan rokok.
Saat berbicara, bapak tersebut terlihat harus mendekatkan sebuah alat ke arah tenggorokannya.
“Namanya penyakit ini gara-gara rokok,” ujar laki- laki dalam video tersebut dengan suara yang sekilas terdengar seperti robot.
Kompas.com pada Sabtu (2/11/2019) menghubungi dr. Fikry Yasin, Sp. THT-KL (K) dari RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Ia menilai penyebab bapak tersebut kehilangan suaranya adalah karena organ pita suaranya sudah diangkat dalam prosedur operasi.
Adapun alat yang digunakan bapak dalam video tersebut menurut Fikry merupakan alat yang disebut dengan elektrolaring.
“Elektrolaring digunakan pada pasien pasca laringektomi (operasi pengangkatan organ laring/pita suara),” ujarnya.
Bagaimana Elektrolaring bekerja?
Fikry menjelaskan, elektrolaring merupakan alat yang dibuat menggunakan sebuah selenoid.
Selanjutnya, selenoid tersebut kemudian menghasilkan getaran.
“Getaran dari solenoid akan di resonansikan pada leher penderita tuna laring dengan cara menempelkannya pada leher pengguna,” paparnya.
Getaran yang diresonansikan pada leher bertujuan untuk menggantikan fungsi laring.
Ia juga menjelaskan, dari hasil pengujian, elektrolaring dapat menggerakkan solenoid dan menghasilkan getaran dengan frekuensi yang dihasilkan adalah 10.1 Hz – 69.4 Hz.
Elektrolaring, termasuk alat yang berharga mahal. Fikry menyampaikan harga alat tersebut adalah berkisar Rp 10 juta.
Terkait dengan kondisi bapak dalam video yang disebut kanker tenggorokan akibat rokok, Fikry menyampaikan rokok memang salah satu faktor penyebab resiko terjadinya kanker laring atau kanker pita suara.
Sedangkan lubang atau stoma yang terlihat pada leher si bapak tersebut merupakan salah satu teknik operasi yang dilakukan.
Fungsinya membantu untuk pasien bernafas karena lubang tersebut langsung menuju ke paru-paru
“Karena pnyakitnya mengenai pita suara sehingga sulit bernafas,” ujarnya.
Namun ternyata tak hanya rokok. Fikry menyampaikan, terdapat beberapa kondisi dimana seseorang bisa mengalami masalah dengan pita suaranya diantaranya adalah terinfeksi human papiloma virus (HPV), kecanduan alkohol serta paparan asbes dalam jangka waktu yang lama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.