Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Paper Cut, Kok Luka Sayatan karena Kertas Bisa Sangat Perih?

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Ilustrasi luka
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Luka di jari karena sayatan kertas memang bukan suatu luka besar. Namun, tak dipungkiri, rasa perih dan nyeri yang muncul begitu terasa.

Mungkin pernah terbesit dalam benak, kenapa secarik kertas dapat menyebabkan luka yang sangat menyakitkan.

Dilansir dari livescience.com, jari-jari mempunyai nosireseptor sangat tinggi. Nosireseptor atau serabut saraf ini berperan mengirimkan sinyal sentuhan dan rasa sakit ke otak, membuat jari-jari begitu sensitif.

Sementara itu, kertas cukup tajam untuk menyayat kulit. Sehingga kertas yang mengenai jari-jari diibaratkan seperti gergaji.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka yang dihasilkan oleh gesekan kertas biasanya tidak terlalu dalam, namun nosireseptor yang mengirimkan sinyal rasa sakit biasanya terkonsentrasi.

Baca juga: Punya Empati, Kera Barbary Liar Adopsi Anak Kera Lain yang Luka Parah

Terlebih, sayatan dangkal tidak mengeluarkan banyak darah, sehingga luka tidak mudah membeku dan tertutup.

Sebaliknya, bagian kulit tetap terbuka, membuat saraf terkena udara untuk waktu yang lama. Hal ini yang terus memunculkan rasa sakit.

Apa yang harus dilakukan ketika seseorang terkena luka karena gesekan kertas?

1. Menghentikan pendarahan

Anda dapat memberikan tekanan lembut di sekitar luka.

Usahakan untuk tidak menekan terlalu keras atau malah akan membuat potongan luka semakin dalam.

2. Cuci luka

Anda dapat segera mencuci area yang terkena sayatan dengan sabun dan air bersih. Pastikan untuk mencuci bagian yang luka akibat kertas setidaknya selama lima menit.

Meskipun tidak disarankan, Anda dapat menggunakan deterjen pencuci piring dalam keadaan darurat.

3. Periksa luka

Pastikan area yang terkena luka bersih dari kotoran. Partikel kecil yang sarat bahan kimia bisa tertinggal dan menunda penyembuhan.

Jika lukanya sangat dalam, Anda mungkin dapat berkonsultasi dengan tenaga medis atau mendapatkan suntikan tetanus.

4. Oleskan desinfektan

Berikut beberapa jenis de didekatkan yang direkomendasikan, seperti produk obat berbasis povidone-yodium, minyak peppermint, teh mint dingin.

Berlawanan dengan luka pada umumnya, hidrogen peroksida dan alkohol tidak boleh digunakan pada luka akibat potongan kertas karena dapat merusak jaringan dan menunda penyembuhan.

Baca juga: Hati-hati, Ini Tanda Luka Sudah Terinfeksi

5. Beri perban

Anda dapat melindungi luka agar tidak ada kotoran yang masuk dan membuatnya menjadi terinfeksi.

6. Konsultasi dokter

Jika darah pada luka tidak berhenti setelah beberapa jam, Anda dapat segera menghubungi dokter atau temaha media.

Anda juga wajib menemui tenaga medis ketika kertas tersebut kotor atau terdapat zat beracun, seperti cat basah.

Pastikan untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan, segera setelah Anda mengalami gejala seperti flu atau luka terinfeksi.

Pastikan untuk merawat luka karena potongan kertas dengan cepat dan benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi