Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Tongkat Pengencang Vagina, Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
ECOSY/Shutterstock
Ilustrasi vagina
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com – Masalah pada organ kewanitaan menjadi salah satu hal yang kerap dikeluhkan oleh banyak wanita dewasa. 

Fenomena yang terjadi adalah munculnya beberapa produk "tongkat pengencang vagina" dengan berbagai merek yang banyak dijual secara online.

Tak hanya di Indonesia, produk ini juga sempat menjadi pembicaraan di berbagai negara. Laman berita seperti Metro dan The Sun bahkan sempat membahas mengenai kehebohan benda ini.

Produk ini memiliki bentuk serupa tongkat kecil memanjang. Adapun penggunaannya dengan cara dimasukkan ke dalam vagina bagi mereka yang sudah menikah, dan sekadar dioleskan bagi mereka yang belum menikah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik dari beberapa media sosial yang mengiklankan produk ini, "tongkat pengencang vagina" ini diklaim memiliki manfaat mengatasi keputihan, gatal-gatal, membuat kesat bahkan disebut mampu untuk menyembuhkan kista.

Baca juga: Mitos Keliru, Pasta Gigi Bisa Kencangkan Vagina dan Atasi Ejakulasi Dini

Terkait dengan fungsi tongkat kewanitaan yang disebut mampu mengatasi masalah wanita, Kompas.com pada (5/11/2019) mencoba menghubungi dokter Boy Abidin, Sp.OG.

Dokter yang praktik di RS. Mitra Keluarga, Kelapa Gading ini mengatakan, pada dasarnya vagina sudah memiliki fungsi alami dalam melindungi dirinya.

“Vagina itu alat reproduksi yang berupa suatu rongga, di mana dalam rongga tersebut sudah ada sistem proteksinya,” ujarnya.

Ia menyebut, dalam fungsi fisiologis vagina, memang terdapat lendir atau bakteri baik yang tujuannya melindungi rahim dari kuman ataupun infeksi.

“Supaya kuman bisa bekerja baik maka dia ada keasaman ph, kelembapan, serta suhu tertentu,” ujarnya.

Menurut dia, pada dasarnya masalah kewanitaan seperti keputihan adalah hal yang wajar dialami oleh wanita.

Seperti pada wanita yang sedang hamil, masa subur, sebelum atau sesudah haid atau mereka yang sedang menggunakan kontrasepsi.

Namun, ketika keputihan berubah warna, sangat berbau, dan gatal maka itu yang harus diobati. Jika tidak segera ditangani, maka keputihan tidak akan hilang.

Menurutnya, benda semacam tongkat pengencang vagina ini, bekerjanya higrosopis (menyerap cairan) sehingga kalau ada kuman dia tak akan bisa mengobati.

Lebih lanjut, Boy menghimbau agar masyarakat tidak sembarangan memasukkan benda yang belum jelas manfaatnya ke dalam vagina.

“Apapun yang dimasukkan ke dalam vagina, yang itu mempengaruhi keseimbangan kelembapan, keasaman, dan suhu daerah vagina harus hati-hati, karena berisiko ikut memasukkan kuman. Kan kita tidak tahu zat aktifnya apa,” tuturnya.

Benda yang dimasukkan ke dalam organ kewanitaan sebaiknya diwaspadai kecuali yang direkomendasikan dokter.

Baca juga: Vagina Bau? Cermati Penyebab dan Cara Mengatasinya

"Kalau untuk maintance Tuhan sudah menciptakan organ wanita sedemikian sempurnanya. Sudah ada lendir vagina, kelembapan, dan dinding vagina. Sudah cukup perlindungannya, tak perlu dimasukkan apa-apa lagi,” kata dia.

Ia menyarankan kepada para wanita yang ingin menjaga kesehatan organ kewanitaannya maka mereka bisa menjaganya melalui kesehatan fisik secara umum seperti gizi seimbang, tidur yang cukup, menjaga berat badan ideal, dan menjaga kebersihan.

Sementara itu, melansir dari The Sun (1/3/2019) Dr. Jen Gunter, seorang dokter kandungan, ahli kebidanan dan ahli kesehatan vagina menyarankan kepada para wanita untuk mengabaikan produk tersebut.

Menurutnya, tongkat semacam itu bekerja dengan mengurangi kelembapan vagina untuk sementara waktu.

Sehingga, terkait klaim bahwa tongkat tersebut kemudian menyebabkan kesat, ia mengatakan justru vagina yang kurang basah saat berhubungan justru tidak baik bagi kondisi dasar panggul.

“Praktik-praktik yang mengeringkan vagina diketahui meningkatkan penularan infeksi menular seksual, serta akan menyebabkan wanita kesakitan,” ujar Dr. Gunter.

Terkait klaim beberapa "tongkat kewanitaan"  bisa menghindarkan vagina kendur, Gunter menyebut pada dasarnya, vagina memang akan kendur seiring dengan berjalanannya waktu.

Sehingga, jika seorang wanita menginginkan vaginanya tidak kendur maka  sebaiknya wanita melakukan olahraga yang bisa menguatkan otot dasar panggul seperti dengan melakukan senam kegel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi