Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus Nyambung Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Humas Kementerian Pariwisata
Garuda Indonesia akan meluncurkan rute terbaru dari Manado menuju Davao, Filipina. Penerbangan perdana rencananya akan dilaksanakan Jumat (27/9/2019). Pesawat yang digunakan adalah ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hubungan antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air dikabarkan kembali memanas.

Bahkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari maskapai milik pemerintah tersebut.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (7/11/2019), hal itu terjadi karena kesepakatan antara Garuda Indonesia dan pemegang saham Sriwijaya Air kembali menemui jalan buntu.

Ini bukan pertama kalinya, hubungan dua maskapai besar tersebut memburuk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan data Kompas.com, berikut gesekan yang kerap terjadi antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air:

1. Perombakan jajaran direksi Sriwijaya Air

Akhir tahun 2018, Garuda Indonesia dan Sriwijaya memutuskan untuk menjalin kerja sama.

Kerja sama itu dilakukan untuk membantu Sriwijaya melunasi utang ke anak perusahaan Garuda PT GMF AeroAsia, PT Pertamina (Persero), dan PT Angkasa Pura I dan II.

Namun di tengah jalan, hubungan keduanya memburuk karena Sriwijaya Air diduga melakukan wanprestasi.

Karena hal tersebut Garuda Indonesia melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia melayangkan gugatan ke Sriwijaya Air Group di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Permasalahan itu bermula saat dewan komisaris Sriwijaya Air melakukan perombakan direksi. Tak tanggung-tanggung, mereka mendepak orang-orang Gaurda Indonesia dari jajaran direksi maskapai yang didirikan keluarga Chandra Lie tersebut.

Garuda Indonesia melalui GMF juga menarik dukungan layanan perawatan pesawat milik Sriwijaya Air sehingga 18 pesawat maskapai ini tidak boleh terbang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Garuda Indonesia Jatuh di Deli Serdang, 234 Orang Meninggal

2. Gugatan Citilink

Anak perusahaan garuda Indonesia, PT Citilink Indonesia, juga melayangkan gugatan kepada Sriwijaya Air Group karena terhentinya kerja sama operasi (KSO) pada September 2019 silam.

Gugatan tersebut dilayangkan karena Sriwijaya Air diduga wanprestasi alias tidak menepati perjanjian kerja sama bisnis.

Dalam gugatannya, Citilink memohon agar PN Jakpus menyatakan Sriwijaya Air dan NAM Air telah melakukan wanprestasi atas perjanjian kerja sama yang telah disepakati kedua pihak.

Namun pada awal Oktober Garuda Indonesia Group rujuk dengan Sriwijaya Air Group.

3. Pencabutan Logo Garuda

Bulan November lalu, maskapai Garuda Indonesia Group memutuskan untuk mencabut logonya pada armada Sriwijaya Air.

Hal ini dilakukan menindaklanjuti perkembangan yang terjadi atas dispute kerja sama Manajemen (KSM) Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pencabutan logo Garuda Indonesia tersebut dilakukan melalui pertimbangan masak agar kiranya komitmen kerja sama manajemen antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group benar benar dipahami oleh pihak-pihak terkait.

4. Jalan buntu antar pemegang saham

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali mengumumkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari maskapai milik pemerintah tersebut.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (7/11/2019), Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia Iwan Joeniarto menyatakan hal itu terjadi karena kesepakatan antara Garuda Indonesia dan pemegang saham Sriwijaya Air kembali menemui jalan buntu.

Kondisi tersebut membuat kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan dan pihak Sriwijaya kembali menarik diri.

Hubungan antara Garuda dan Sriwijaya Air pun akan dikaji ulang secara business to business.

Baca juga: Rekam Jejak Sriwijaya Air, Miliki Ribuan Karyawan hingga Terancam Tak Mengudara

(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama, Mutia Fauzia | Yoga Sukmana, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Bambang Priyo Jatmiko, Erlangga Djumena)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi