Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bak Sedotan Plastik, "Sheet Mask" Punya Dampak Buruk Bagi Lingkungan

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
ilustrasi sheet mask
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Sheet mask atau masker lembaran merupakan salah satu produk yang populer digunakan dalam perawatan kecantikan.

Masker ini terbuat dari katun tipis berisi formula cair. Banyak perusahaan kecantikan yang mengklaim jika masker jenis ini mampu mencerahkan, melembabkan, hingga mengatasi garis halus atau kerutan pada wajah.

Masker ini pada umumnya hanya digunakan untuk perawatan sekali pakai. Bahkan dibandingkan dengan masker oles pada umumnya, sheet mask dianggap lebih praktis. 

Untuk itulah, banyak orang yang memanfaatkan produk kecantikan ini. 

Namun sebuah studi baru-baru ini menunjukkan jika sheet mask bisa menjadi salah satu polutan baru serta memiliki dampak yang sama dengan sedotan plastik sekali pakai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tren Tinggalkan Sedotan Plastik, Seberapa Besar Kontribusinya untuk Lingkungan?

Melansir laman The Guardian, penggunaan produk seperti sheet mask dan tisu basah merupakan salah satu alasannya. Konon, banyak orang menganggap jika pengurangan penggunaan produk sekali pakai ini dapat memangkas jumlah limbah.

Bagi mereka yang serius mengurangi limbah, menghindari produk sekali pakai seperti tisu basah dan masker lembaran adalah kuncinya.

Bahkan pada tahun 2018 lalu, lembaga Water UK sendiri mengungkapkan jika 93 persen limbah yang mengotori selokan di Inggris merupakan produk tisu basah.

Sementara riset yang dilakukan Mintel menemukan produk kecantikan lain seperti sheet mask juga menjadi salah satu polutan dan disebut sebagai "sedotan plastik baru".

Adapun sebutan ini diberikan mengingat kerusakan yang ditimbulkan oleh masker lembaran sama dengan apa yang bisa dilakukan oleh sedotan plastik.

Meski begitu, tak hanya masker lembaran dan tisu basah saja yang bisa mengotori lingkungan. Pengemasan yang tidak berkelanjutan seperti produk yang dibungkus dalam botol kaca dan plastik juga memiliki dampak yang nyata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: The Guardian
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi