Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuki Musim Hujan, Saatnya Periksa Rumah dari Serangan Rayap

Baca di App
Lihat Foto
Kulkann
Ilustrasi hujan
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Musim hujan telah datang. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah meningkatknya populasi rayap di sekitar tempat tinggal.

Pada saat ini, rayap berkembang biak dengan pesat, karena menyukai suasana lembap.

Kerusakan yang ditimbulkan rayap tidak main-main. Meski dia hewan kecil dan terlihat lemah, namun serangga ini hidup berkoloni.

Hal ini menjadi kekuatan mereka selain kemampuannya dalam menembus tanah. Pada musim hujan pula, rayap akan membentuk koloni baru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebenarnya rayap tidak datang secara mendadak. Namun penghuni rumah biasanya baru mengetahui keberadaan hewanin setelah ada perabot atau bagian rumah yang hacur karenanya.

Sebelum mencari cara untuk membasmi rayap, Anda perlu mengenali tanda-tanda apakah rumah sudah terserang oleh serangga ini.

Gumpalan kecil seperti lumpur

Biasanya, serangan rayap terlihat dari adanya gumpalan kecil seperti lumpur pada perabot atau bagian rumah yang terbuat dari kayu. Selain itu, keberadaan rayap juga ditandai dengan adanya serbuk kayu dan lubang di mana-mana.

Baca juga: Musim Hujan Datang, Ini 4 Cara Cegah Rumah dari Bocor dan Kebanjiran

Masalah lain adalah, keberadaan rayap tidak mudah terdeteksi. Serangga ini bisa bersembunyi di terowongan bawah tanah, di dalam rumah, atau di sela-sela dinding dan loteng.

Rayap yang sering muncul adalah rayap bawah tanah. Mereka membentuk koloni besar dengan membuat tabung atau terowongan dari lumpur yang digunakan sebagai tempat berjalan.

Ketuk perabotan kayu

Kemudian rayap sering memakan kayu dari dalam ke luar. Jika Anda menemukan perabot atau bagian rumah yang terasa hampa saat diketuk, besar kemungkinannya jika rayap telah menyerang rumah Anda.

Jika sudah begini, maka rayap memang telah menginvasi rumah Anda. Melansir laman Today, untuk membasminya, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada perabotan dari kayu seperti rak buku, lemari, dan perabot lainnya.

Serangga ini tidak mudah dihilangkan sendiri. Untuk itu, jika kerusakan di rumah sudah sangat besar, Anda bisa mencari bantuan profesional untuk membasminya.

Namun jika kerusakan yang ditimbulkan oleh rayap belum terlalu besar, Anda bisa menutup seluruh lubang atau celah di bagian luar rumah. Selain itu, simpan kayu bakar dan kayu lainnya setidaknya 50 sentimeter dari rumah dan sekitar 10 sentimeter di atas lantai.

Setelah itu, Anda bisa menggeser atau memindahkan perabot tersebut. Sebaiknya jauhkan perabot kayu dari tanah atau lantai.

Kemudian, Anda bisa membereskan sisa materail kayu di dekat fodasi rumah yang biasanya menjadi pintu masuk rayap.

Bukan itu saja, Anda bisa memperbaiki genteng atau saluran air yang bocor yang menyebabkan kelembaban. Lalu lapisi perabot kayu dengan pelitur, yang membuat rayap akan sulit memakan furnitur Anda.

Baca juga: Musim Hujan Belum Beranjak, Ini Tips Cegah Rumah Bocor

Jauhkan sumber air dari properti berbahan kayu. Jika ada kebocoran yang menyebabkan adanya kemebaban pada properti kayu Anda, maka perbaiki sumber kerusakan itu.

Jangan lupa untuk menjauhkan sumber air dari kusen kayu jendela, pintu, dan perabot kayu lainya.

Pastikan peralatan seperti pendingin udara juga diperiksa sehingga tidak menyebabkan kelembaban di tempat-tempat tertentu. Terakhir, pastikan seluruh bagian rumah memiliki sistem ventilasi yang baik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Today
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi