KOMPAS.com - Orang-orang seringkali hanya tidur selama 4 hingga 5 jam. Meskipun tetap terlihat kuat, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada tubuh.
Perubahan ini juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius seperti obesitas, penyakit, hingga kematian dini.
Tidur adalah fungsi yang penting untuk dijalankan. Ketika tidur, otak memberi tanda pada tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu dilakukannya hal-hal berikut:
- Menurunkan risiko kondisi kesehatan yang buruk
- Mengatur tingkat kelaparan
- Menjaga sistem imunitas
- Menyimpan memori
Durasi yang sehat untuk tidur bagi rata-rata orang dewasa adalah sekitar tujuh hingga delapan jam tiap malamnya.
Baca juga: Jangan Merasa Bersalah Tidur Saat Liburan, Ada Manfaatnya
Mengapa tidur 7 hingga 8 jam setiap malam ideal?
1. Berumur lebih panjang
Melansir dari laman Healthline, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya memiliki kemungkinan 12 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian dini.
Orang yang tidur lebih dari 8 jam atau 9 jam juga memiliki risiko kematian dini lebih tinggi 30 persen.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang menurunkan durasi tidurnya dari 7 hingga 8 jam menjadi di bawah 7 jam meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab.
2. Membantu mengelola nafsu makan
Kebiasaan tidur yang buruk dapat meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Saat malam, pergerakan tubuh dan kebutuhan kalori dikurangi.
Akan tetapi, ketika seseorang kurang tidur, otak akan melepaskan senyawa tertentu yang menyebabkan munculnya tanda lapar. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak, berolahraga lebih sedikit, dan bertambah berat badan.
Kurang tidur juga dapat berpengaruh pada anak-anak. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur mengalami peningkatan risiko obesitas.
Risiko-risiko ini juga dapat mempengaruhi anak-anak saat dewasa.
3. Membantu fungsi sistem imun
Saat tidur, sistem imun melepaskan senyawa yang disebut sitokin. Beberapa sitokin dapat menghasilkan dampak yang bersifat protektif pada sistem imun dengan membantunya melawan iflamasi, termasuk inflamasi akibat infeksi.
Tanpa tidur tercukupi, seseorang mungkin tidak akan memiliki sitokin yang cukup untuk mencegah jatuh sakit.
Komponen lain dari sistem kekebalan tubuh seperti antibodi dan sel darah putih dapat berkurang apabila seseorang kurang tidur.
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2013 menunjukkan bahwa pembatasan durasi tidur dapat meningkatkan senyawa inflamasi dan aktivitas pada tubuh seseorang.
Senyawa tersebut berasosiasi dengan kondisi tertentu seperti asma dan alergi.
Baca juga: 7 Cara Mudah Bikin Kamar Tidur Lebih Nyaman
Penelitian yang dilakukan pada orang-orang yang tidur selama 4 jam dalam 5 hari berturut-turut menunjukkan bahwa sistem imun terdampak.
Meskipun kurangnya waktu tidur dilakukan dalam jangka waktu pendek, sistem imun tetap terdampak sama dengan kurang waktu tidur yang dilakukan dalam jangka waktu panjang.
4. Membantu menjaga ingatan
Tidur juga membantu melindungi dan menguatkan ingatan. Penelitian menunjukkan bahwa tidur setelah belajar dapat membantu menjaga ingatan.
Orang yang kurang tidur akan mengalami hal-hal berikut:
- Sulit menerima informasi karena neuron terlalu banyak bekerja
- Mungkin menafsirkan suatu hal secara berbeda
- Cenderung memiliki pertimbangan yang buruk
- Kehilangan kemampuan untuk mengakses informasi sebelumnya
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk tidur dalam durasi 7 hingga 8 jam agar dapat mengalami seluruh fase tidur. Dua tahapan dalam tidur (rapid eye movement dan slow wave sleep) yang dilewati dapat membantu seseorang untuk mampu melakukan hal-hal berikut:
- Pemikiran kreatif
- Memori prosedural
- Ingatan jangka panjang
- Pemrosesan memori
Kurang tidur dapat menjadi penyebab dari banyak kondisi kesehatan kronis seperti berikut:
- Diabetes melitus
- Penyakit jantung
- Obesitas
Tidur adalah bagian dari gaya hidup. Kurangnya waktu tidur secara kronis adalah bagian dari gaya hidup tidak sehat dan dapat meningkatkan risiko dari penyakit-penyakit serius.
Keseimbangan kehidupan kerja, stres, dan kekhawatiran dapat berdampak pada bagaimana kualitas dan durasi tidur seseorang. Jenis penyebab stres tersebut dapat menyebabkan inflamasi dan masalah-masalah kesehatan selain akibat kurangnya durasi tidur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.