Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Anda Ketahui soal Penyakit Jantung

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi serangan jantung
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019) karena serangan jantung.

Butet Kartaredjasa, kakak Djaduk, mengatakan, keluarga tak mengetahui penyebab serangan jantung yang dialami adiknya itu.

Beberapa hari sebelum mendapatkan serangan jantung, Djaduk menjalani aktivitas yang sangat padat.

Bercermin dari apa yang dialami Djaduk, ketahui sejumlah hal soal penyakit jantung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut beberapa di antaranya:

1. Gejala serangan jantung

Serangan jantung kerap kali terjadi secara tiba-tiba.

Melansir pemberitaan Kompas.com, 4 Oktober 2019, dokter spesialis jantung RS Harapan Kita, Jakarta, dr. Renan Sukmawan, menjelaskan, kerap kali mereka yang mengalami serangan tidak merasakan gejala apa-apa.

Namun, biasanya timbul rasa tidak nyaman di bagian dada yang disertai keringat dingin, mual, muntah, dan nyeri pada ulu hati atau punggung.

Baca juga: Hati-hati, Mari Pahami Penyebab Serangan Jantung

Adapun nyeri yang timbul tak selalu dirasakan pada bagian dada karena pembuluh darah penyebab serangan jantung biasanya berada di dada, bawah ulu hati, maupun punggung bagian belakang.

Gejala otonomnya, pasien panik dan diikuti keringat dingin.

Ketika pasien kemudian tak sadarkan diri, orang di sekitarnya harus tanggap untuk segera memberikan pertolongan.

2. Segera berikan pertolongan pertama

Saat pasien kehilangan kesadaran, maka langkah pertama adalah mencoba membuatnya tersadar kembali.

Selain itu, memastikan apakah ada denyut jantung pasien atau tidak.

Saat pasien mengalami henti jantung, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan tindakan kompresi.

Menekan daerah dada bagian tengah dengan hitungan sambil melakukan napas buatan.

Upayakan sesegera mungkin membawa penderita ke rumah sakit.

3. Mitos-mitos seputar penanganan serangan jantung

Salah satu mitos yang beredar seputar penanganan serangan jantung adalah dengan menepuk-nepuk penderita.

Menepuk merupakan cara guna memastikan kesadaran penderita.

Akan tetapi, tidak ada fungsi pertolongan dengan cara ini.

Dr Renan menyebutkan, ketika menemukan pasien yang tidak sadarkan diri, menepuk-nepuk hanya untuk memastikan kesadarannya.

Mitos lain yang beredar juga adanya penanganan dengan cara kuping dicubit, atau ditekan sikunya.

Akan tetapi, cara tersebut juga hanya berfungsi untuk sekadar mengecek kesadaran.

4. Faktor risiko serangan jantung

Ada beberapa risiko terjadinya serangan jantung.

Risiko pemicunya adalah merokok, riwayat darah tinggi, sakit gula, kolestrol tinggi, atau adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.

Bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun, sanngat disarankan untuk melakukan check up kesehatan secara berkala.

Kerap kali penderita sudah memiliki plak yang terbentuk di pembuluh darahnya dan itu tak disadari.

Adapun cek yang dilakukan biasanya melalui EKG serta treadmill untuk dipantau rekaman jantung yang terbentuk.

5. Orang muda juga berisiko jantung

Melansir pemberitaan Kompas.com, 9 September 2019, serangan jantung bukan lagi hanya menyerang orang berusia lanjut.

“Dulu sangat jarang ada pasien berusia kurang dari 40 tahun sakit serangan jantung. Sekarang ini, bahkan ada yang berusia 20-an tahun atau awal 30-an. Berdasarkan apa yang kami lihat, kita berada di arah yang salah,” kata dokter spesialis jantung Ron Blankstein.

Adapun beberapa faktor yang bisa menyebabkan serangan jantung pada usia muda di antaranya adalah: kegemukan di usia muda, merokok sejak dini, stress di usia muda, serta mengabaikan gejala penyakit jantung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi