Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Lebih Baik Dikira Bermasalah Ternyata Enggak

Baca di App
Lihat Foto
https://www.youtube.com/user/corbuzierprediction
Bidik layar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklarifikasi soal anggaran janggal APBD DKI 2020 di YouTube Deddy Corbuzier.

KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai kritikan terhadap penyusunan APBD DKI Jakarta 2020 yang janggal.

Ia menyatakan tak apa-apa jika dianggap bermasalah.

"Lebih baik dikira bermasalah ternyata enggak, daripada dikira tidak bermasalah, ternyata bermasalah," kata Anies dalam tayangan di akun YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (14/11/2019).

Jawaban itu disampaikan Anies ketika Deddy bertanya mengapa Anies tak pernah terbuka soal kerjanya selama ini.

Baca juga: Temuan Anggaran Janggal DKI, Anies: Saya Tidak Bersalah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies baru terbuka ketika anggaran janggal pengadaan lem Aica Aibon senilai Rp 82 miliar ditemukan dan membuat heboh publik.

Menurut Anies, mata anggaran yang janggal dan jadi kontroversi itu disebabkan oleh sistem e-budgeting yang masih manual.

Sistem e-budgeting yang menurutnya kurang ini, sudah diketahuinya sejak tahun lalu. Ia ingin sistem e-budgeting bisa langsung menolak mata anggaran yang tak masuk akal.

Untuk itu, Anies langsung meminta agar dibuat aplikasi yang lebih canggih.

"Saya enggak mau bilang soal sistem. Kalau saya mau jadikan komoditas politik, bisa langsung go public, 'Saudara-saudara semua, saya menemukan sistem bermasalah, ini bukan masalah yang saya ciptakan'," kata Anies.

Baca juga: Fakta Baru Anggaran Aibon Rp 82 M, Sudin Pendidikan Jakbar Mengaku Asal Input

"Saya enggak ngomong, enggak berisik, karena saya enggak berpolitik. Jadi sekarang saya jelasin," ujar Anies.

Polemik Aica Aibon

Diberitakan, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur menganggarkan Rp 82 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam anggaran alat tulis kantor pada rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta.

Hal itu jadi soroton publik setelah anggaran itu viral di media sosial setelah dibongkar Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Selasa (29/10/2019) tengah malam.

Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati menyebut, anggaran sebesar Rp 82 miliar itu muncul karena ada kesalahan pengetikan.

Baca juga: Mencla-mencle Pejabat DKI Seputar Munculnya Anggaran Lem Aibon Rp 82 M

Namun, pernyataan ini nyatanya tidak sinkron dengan pernyataan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat.

Syaefuloh mengatakan, tidak ada anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor 2020.

Titik terang soal munculnya anggaran lem Aibon ini baru didapat pada Rabu (30/10/2019) malam.

Kasubag Tata Usaha Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah I Sudarman mengakui asal pilih ketika memasukkan lem Aibon dalam dokumen rancangan KUA-PPAS DKI Jakarta 2020.

Lihat Foto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Nibras Nada Nailufar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi