Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Sering Lupa? Ini 4 Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi memori
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Lupa terhadap sesuatu kerap dialami oleh seseorang. Masalah ini dapat mengakibatkan dampak minor hingga dampak serius.

Lantas, mengapa dan bagaimana seseorang dapat melupakan informasi tertentu?

Salah satu peneliti memori Elizabeth Lotus, mengidentifikasi empat alasan utama seseorang dapat melupakan sesuatu.

Empat alasan itu adalah kegagalan mengambil informasi kembali, adanya gangguan, kegagalan untuk menyimpan ingatan, dan motivasi melupakan.

Ini penjelasannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kegagalan menarik informasi kembali

Ketidakmampuan untuk mengambil memori kembali adalah penyebab umum yang membuat seseorang melupakan sesuatu.

Mengapa seseorang dapat mengalami ketidakmampuan tersebut?

Salah satu penjelasan yang mungkin digunakan adalah teori peluruhan atau decay theory.

Menurut teori tersebut, jejak memori dibuat setiap sebuah teori atau informasi baru terbentuk.

Teori peluruhan menyatakan, seiring berjalannya waktu, jejak memori ini mulai memudar dan hilang.

Jika informasi tidak dapat 'dipanggil' dan diingat kembali, memori tersebut akan benar-benar hilang.

Akan tetapi, teori ini tidak dapat menjelaskan memori-memori yang tetap tersimpan dalam jangka panjang meskipun tidak berusaha diingat setiap waktu.

2. Adanya gangguan

Teori lainnya menyatakan adanya gangguan menyebabkan seseorang melupakan suatu informasi.

Teori gangguan menyatakan, beberapa memori bersaing dan saling mengganggu dengan memori lain.

Ketika suatu informasi sangat mirip dengan informasi lainnya yang sebelumnya pernah tersimpan dalam memori, gangguan ini sangat mungkin terjadi.

Ada dua jenis gangguan dasar:

  • Gangguan proaktif, yaitu ketika memori lama membuat seseorang lebih sulit atau tidak mungkin untuk mengingat memori-memori baru.
  • Gangguan retroaktif, terjadi ketika informasi baru mengganggu kemampuan seseorang untuk mengingat informasi-informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

Meski gangguan ini membuat seseorang untuk mengingat sesuatu, ada upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir efek ini.

Melatih informasi baru adalah pendekatan yang paling efektif.

Dengan mempelajari hal-hal baru secara terus menerus, informasi-informasi lama memiliki kemungkinan kecil untuk saling mengganggu dengan hal-hal baru tersebut.

3. Kegagalan untuk menyimpan informasi

Terkadang, kehilangan informasi bukan karena lupa, tetapi lebih pada fakta bahwa informasi tersebut tidak pernah disimpan dalam memori jangka panjang.

Kegagalan saat menyimpan informasi ini mencegah informasi untuk masuk ke dalam memori jangka panjang.

4. Motivasi melupakan

Alasan lainnya, kadang seseorang secara aktif melupakan memori-memori tertentu, terutama hal-hal yang traumatis dan pengalaman-pengalaman tidak mengenakkan.

Memori yang menyakitkan dapat menyebabkan kekecewaan dan memicu kegelisahan.

Oleh karena itu, ada keinginan untuk menghapuskan memori tersebut.

Dua bentuk dasar dari motivasi melupakan:

  • Suppression, merupakan bentuk sadar dari melupakan
  • Repression, merupakan bentuk tidak sadar dari melupakan.

Meski demikian, konsep repressed memories ini tidak diterima secara universal oleh seluruh psikolog.

Salah satu masalah terkait teori ini adalah pertimbangan bahwa sulit atau bahkan tidak mungkins secara ilmiah mempelajari dan menentukan apakah sebuah memori telah ditekan atau tidak.

Perlu juga diperhatikan bahwa kegiatan-kegiatan mental seperti latihan dan mengingat adalah cara-cara penting yang dapat dilakukan untuk menguatkan memori.

Sementara, memori yang menyakitkan atau traumatis cenderung kurang diingat, dibahas, ataupun dilatih untuk dipanggil kembali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi