Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakaran Plastik oleh Pabrik Tahu Timbulkan Polutan Dioxin, Apa Itu dan Seberapa Bahaya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Pekerja mengambil sampah plastik impor untuk bahan bakar tungku pemasak kedelai pada industri tahu di Desa Tropodo, Sidoarjo, Selasa (18/6/2019).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Media AS New York Times menyoroti pabrik tahu di Indonesia yang menggunakan plastik sebagai bahan bakar.

Asap dan abu dari plastik yang terbakar menimbulkan konsekuensi racun, termasuk di dalamnya dioxin.

Apa itu dioxin?

Dioxin merupakan polutan yang dikenal dapat menyebabkan penyakit kanker, parkinson, hingga cacat saat lahir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Media AS New York Times Soroti Pabrik Tahu di Indonesia yang Gunakan Plastik sebagai Bahan Bakar

Berikut lebih jauh soal dioxin dan bahayanya terhadap manusia:

Mengenal dioxin

Dioxin diketahui bahan kimia yang sangat beracun yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita.

Bahan kimia beracun itu biasanya dihasilkan dari proses pembakaran, seperti pembakaran sampah komersial atau penggunaan bahan bakar.

Senyawa tersebut kemudian terkumpul dalam konsentrasi tinggi di tanah dan sedimen.

Ketika dioxin memasuki rantai makanan, bahan kimia ini disimpan dalam lemak hewani.

Dioxin bisa masuk ke dalam tubuh manusia, terutama melalui bahan makanan yang berasal dari produk hewani seperti susu, daging, ikan, dan kerang.

Saat manusia mengonsumsi makanan yang mengandung dioxin, zat berbahaya ini dapat bertahan di dalam tubuh untuk waktu yang lama.

Efek dioxin pada manusia

Untuk jangka pendek, paparan dioksin pada manusia bisa menyebabkan lesi kulit dan perubahan fungsi hati.

Sementara itu, efek paparan dioxin dalam jangka panjang, di antaranya:

Riset juga menunjukkan, paparan dioxin dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan, seperti masalah hormon, infertilitas, kanker, dan kemungkinan diabetes.

Bahkan, terlalu lama terpapar dioksi juga bisa meningkatkan risiko kanker.

Menghindari efek dioxin

Bagaimana menghindari efel dioksin?

Salah satunya, mengurangi aktivitas pembakaran dan mengontrol secara ketat proses industri unutk mengurangi pembentukan dioxin.

Lebih dari 90 persen paparan dioxin terhadap manusia terjadi melalui pasokan makanan, terutama daging dan produk susu, ikan, dan kerang.

Oleh karena itu, kita juga harus melindungi pasokan makanan dan memerhatikan dengan baik pemrosesan, distribusi hingga penjualan bahan makanan tersebut.

Untuk menghindari efek dioxin pada tubuh, salah satunya dengan menghindari konsumsi lemak hewani.

Disarankan untuk mengonsumsi daging dan ikan tanpa lemak dan memotong lemak saat menyiapkan daging.

Selain itu, konsumsi makanan seimbang dengan banyak buah dan sayuran agar dapat mengurangi proporsi lemak hewani dalam makanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi