Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Bantah Video Youtube yang Sebut Prediksi Kekeringan Panjang

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
BMKG menyatakan konten Youtube yang menyatakan akan terjadi kekeringan panjang pada 2020 adalah hoaks atau tidak benar.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan konten YouTube yang menyebutkan tentang kekeringan panjang akan terjadi pada 2019-2022 adalah hoaks.

Sebuah akun di Youtube mengunggah video berjudul "BMKG "Global warming 2019 2022", Jika Benar Tahun Ini Maka Dajjal Tidak Lama Lagi Akan Keluar".

Video itu diunggah pada 15 April 2019.

Dalam video itu, dituliskan tersebar informasi di media sosial yang mengatasnamakan BMKG. Berikut narasi yang digunakan:

"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi ini disebut sudah tersebar sejak 2016 silam.

Bahkan, masih menurut video tersebut, kekeringan tidak hanya melanda Indonesia, tetapi juga seluruh kawasan di dunia.

Tidak diketahui dengan jelas, BMKG mana yang disebut oleh pembuat video, pasalnya disebutkan pula nama BMKG Eropa di antara informasi yang ditampilkan.

Namun, BMKG Indonesia mengeluarkan pernyataan resminya untuk meminimalisir risiko informasi lama ini menjadi simpang siur di tengah masyarakat.

Bantahan dan penjelasan BMKG terkait konten YouTube tersebut disampaikan melalui keterangan tertulis yang diunggah laman resmi BMKG dan Twitter @Humas_BMKG.

BMKG menyebutkan, pihaknya tidak pernah membuat prediksi kekeringan seperti dinarasikan pada video tersebut.

"Informasi yang disampaikan tidak benar, karena BMKG tidak memprediksikan kekeringan panjang bertahun-tahun dan pada tahun 2020," demikian BMKG.

BMKG menegaskan, tidak ada perubahan cuaca yang ekstrem pada tahun 2020.

Curah hujan akan memiliki pola yang cenderung sama dengan tahun-tahun sebelumnya. 

"BMKG memrediksikan tidak ada potensi anomali iklim pada tahun 2020, baik di Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia," bunyi salah satu keterangan yang disampaikan.

Fenomena El Nino pada tahun ini telah dinyatakan berakhir pada akhir Juli lalu, sehingga saat ini hingga akhir tahun masih dalam kondisi netral.

Dengan demikian, tahun 2020 diperkirakan tidak akan ada potensi anomali iklim yang terjadi dan berdampak pada curah hujan di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi