Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Melamun Punya Manfaat Penting bagi Otak

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi otak anak
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Sebagian besar orang pasti pernah melamun. Siapa sangka bahwa kegiatan ini memiliki manfaat bagi tubuh.

Dilansir dari The Washington Post, melamun dapat membangun kreativitas, sehingga tak apa sesekali membiarkan pikiran berkelana.

Terkadang ide muncul saat orang melamun, bahkan hal ini tak selalu terjadi ketika seseorang berpikir secara fokus.

Melamun dapat mengistirahatkan otak, ini bukan hal buruk dan membantu seseorang mengingat apa saja yang sudah dilakukan seharian.

Saat melamun, orang akan lebih santai dan tenang. Hal ini justru membuat seseorang menjadi lebih aktif menyelesaikan masalah rumit ketika melamun lantaran dalam keadaan bengong, fungsi kognitif otak justru meningkat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mobil Bermuka Dua Tercetus Saat Melamun di Kamar Mandi

Otak

Otak akan terus tumbuh dan berubah bentuk.

Semua yang dilakukan anak-anak akan memengaruhi otak, baik saat berada di sekolah, bermain, mengonsumsi makanan sehat, membaca buku, menikmati waktu bersama teman-teman, mengamati sekeliling, tidur, bermain puzzle, itu semua membantu perkembangan otak.

Tak hanya itu, keterampilan spasial juga dibutuhkan anak-anak, dan ini dapat diasah dengan hal-hal menarik.

Penalaran spasial merupakan ungkapan kemampuan otak menggambarkan objek dan memindahkan ke dalam pikiran.

Keterampilan ini dapat membantu seseorang mempelajari hal yang berhubungan dengan matematika dan ilmu pengetahuan seiring usia bertambah.

Membangun keterampilan ini sebenarnya dapat dilakukan dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti menggambar peta, membangun objek dengan balok, menyusun puzzle, atau memecahkan labirin.

Rantai otak

Saat mempelajari hal baru, tubuh akan membangun jalur saraf atau yang biasa disebut rantai otak.

Semakin banyak berlatih keterampilan, akan semakin tebal rantai otak tersebut.

Misalnya, ketika pertama kali belajar piano, hal ini akan berjalan lambat, karena seseorang akan berfokus pada nada.

Namun, seiring waktu, orang akan memainkan lagu dengan lancar lantaran telah mempunyai rantai otak untuk lagu tersebut.

Setiap keterampilan baru memang menjadi hal paling sulit di awal, dan saat itu seorang anak tergoda untuk menyerah.

Sebagai orangtua, Anda dapat mendorong dan menyakinkan bahwa mereka dapat melakukan keterampilan-keterampilan baru.

Tak hanya itu, merasa takut, marah, atau stres menandakan manusia normal yang tumbuh.

Tarik nafas dalam, meluangkan waktu pergi ke alam, menggerakan tubuh, mendengarkan lagu favorit, mengonsumsi camilan, atau bercerita dengan seseorang yang bisa dipercaya dapat menenangkan.

Selalu ingatkan anak-anak bahwa tak ada emosi yang bertahan selamanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi