Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 November Hari Toilet Sedunia, Ini Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Hari Toilet Sedunia
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini, 19 November 2019, ternyata diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia.

Peringatan Hari Toilet Sedunia bertujuan menginspirasi usaha untuk mengatasi krisis sanitasi global.

Tema yang diangkat pada peringatan Hari Toilet Sedunia tahun ini adalah Leaving No One Leave Behind.

Tema ini berkaitan dengan janji utama dari agenda pembangunan berkelanjutan 2030 (2030 Agenda for Sustainable Development).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sustainable Development Goal yang keenam memiliki target sanitasi yang mencakup hal-hal berikut:

Hari Toilet Sedunia mendorong orang-orang untuk membayangkan kehidupan sehari-hari dari 4,2 juta orang tanpa sanitasi yang terkelola dengan aman.

Selain itu, mempertanyakan bagaimana seseorang dapat keluar dari kemiskinan tanpa dapat mengakses kebutuhan dasar seperti sanitasi.

Hari Toilet Sedunia 2019 mengingatkan masyarakat internasional agar tidak meninggalkan siapa pun dalam hal akses toilet aman.

Sebab, sanitasi adalah hak asasi semua manusia yang harus dipenuhi tanpa terkecuali.

Sejarah Hari Toilet Sedunia

Untuk mematahkan tabu seputar toilet dan mewujudkan sanitasi untuk seluruh prioritas pengembangan global, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia.

Resolusi yang menjadi dasar dari penetapan ini berjudul "Sanitation for All" atau Sanitasi Untuk Semua (A/RES/67/291).

Hari Toilet Sedunia ditetapkan oleh World Toilet Organization pada 2001.

Namun, penetapan resmi baru dilakukan oleh PBB melalui adopsi resolusi "Sanitation for All" pada 24 Juli 2013.

Resolusi tersebut juga mendesak negara-negara anggota PBB dan pihak-pihak terkait untuk mendorong perubahan sikap dan implementasi kebijakan.

Upaya ini dilakukan dalam upaya meningkatkan akses sanitasi di antara masyarakat miskin, juga untuk menghentikan praktik toilet di ruang terbuka yang sangat berbahaya bagi kesehatan publik.

Kasus sanitasi ini juga menciptakan sebuah pertanyaan tentang keamanan dasar perempuan.

Hal ini seharusnya tidak menyebabkan risiko menjadi korban pelecehan karena kurangnya akses toilet yang memberikan privasi.

Resolusi ini juga menyoroti tentang peran masyarakat sipil dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dari isu ini.

Selain itu, mengajak negara-negara untuk melakukan pendekatan terhadap isu sanitasi dalam konteks yang lebih luas termasuk mempromosikan hieginitas, penyediaan layanan sanitasi dasar, saluran air limbah, dan pengelolaan air limbah serta penggunaan kembali dalam konteks pengelolaan air terpadu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi