Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sosok Perekam Video Pramugara Lion Air yang Suapi Seorang Nenek di Pesawat

Baca di App
Lihat Foto
Nicholas Ryan Aditya
Sosok Pramugara Lion Air bernama Donny Prima Yuszela membantu seorang penumpang wanita berusia tua yang kesulitan makan dan minum di pesawat. Video itu viral di twitter dan mendapatkan lebih dari 35 ribu retweet dan 52 ribu suka dari netizen.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Video seorang pramugara Lion Air yang melayani penumpang lansia dengan begitu telaten viral di media sosial (medsos).

Pramugara itu bernama Donny Prima Yuszela, si nenek diketahui berusia 117 tahun, sementara sosok di balik video itu adalah penumpang lain bernama Armaini, warga Palangkaraya.

Kompas.com sempat berbincang dengan Armaini melalui sambungan telepon, Selasa (19/11/2019).

Ia pun menceritakan kisah di balik video yang ia rekam dan dibagikan di media sosial miliknya itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi

Secara terperinci Armaini menceritakan kronologi kejadian dalam penerbangan Surabaya-Palangkaraya, Minggu (10/11/2019) malam.

Ia yang duduk di kursi nomor 3A, melihat si nenek yang ada di nomor 3C marah-marah dan meronta ingin melepaskan sabuk pengamannya saat pesawat akan mulai lepas landas.

Bahkan, kaki kiri si nenek sudah dikeluarkan melalui sela-sela sabuk pengaman dan naik diangkat ke atas, sementara kaki kirinya masih ada di bawah.

Keponakannya yang ada di kursi 3B mencoba menenangkan si nenek dengan cara pura-pura menelepon anak si nenek di Sampit dan melaporkan tingkah yang dilakukan ibunya itu. 

"Jadi nenek itu dari Makassar ke Surabaya, Surabaya-Palangkaraya, Palangkaraya menuju Sampit ketemu anaknya, diantar sama keponakannya. Keponakannya itu umur 60an tahun," kata Imay, panggilan Armaini.

Setelah pesawat tidak lagi di proses take-off , keponakan juga Imay mencoba memanggil awak kabin untuk meminta pertolongan.

Saat itulah Pramugara Donny datang menghampiri.

Baca juga: Cerita Donny, Pramugara Lion Air yang Videonya Viral Saat Suapi Seorang Nenek di Pesawat

 

Ia mengatakan sudah melihat kejadian sebelumnya, namun karena aturan yang berlaku ia belum bisa mendekat pada saat take-off masih berlangsung.

Donny pun menenangkan si nenek dengan penuh kelembutan.

"Sudah tenang, habis itu baru dikasih minum. Sebelumnya itu aduh saya melihat masnya mengusap mukanya, ngerapihin jilbabnya. Setengah jam ada ya, jongkok lama, sendiri," ujar Imay.

Karena si nenek tidak bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia, maka Donny menghadapinya dengan senyuman dan gestur tubuh lain yang bisa diterima si nenek.

"Pake bahasa senyum aja, kan enggak bisa bahasa Indonesia, dibelai-belai kayak anak kecil. Senyum gitu aja, enggak ada percakapan, orang dia enggak ngerti," ujar Imay.

Sudah cukup tenang, keributan kembali terjadi saat pesawat hendak mendarat di tujuan. Dikarenakan cuaca buruk, maka pesawat tidak langsung mendarat di landasan, melainkan berputar-putar dulu di udara.

Nenek ini kembali bermasalah dengan sabuk pengamannya. Ia pun meronta-ronta ingin dilepaskan namun dicegah oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.

Baca juga: Kecelakaan Lion Air JT 610 dan Polemik Pesawat Boeing 737 Max

Takut

Imay mengambil video itu secara diam-diam tanpa sepengetahuan Donny. Ia memposisikan kamera ponsel di balik badan keponakan si nenek sehingga tidak terlihat sedang merekam.

Oleh karena itu, ia merasa takut ketika video yang ia unggah di Instagram @armaniimay itu menjadi viral dan banyak dibagikan di media sosial.

"Saya takutnya gini, keluarga Mas Donny enggak terima, saya dituntut, itu saya takutnya. Ini sudah 13 ribu (dilihat). Ya Allah gimana ceritanya," ujar Imay menceritakan ketakutannya.

Dia pun sempat berniat untuk menghapus unggahan itu, namun sang putri menenangkannya dan mengatakan itu bukan masalah.

"Saya mau hapus itu, anak saya bilang 'jangan mah, ini positif buat semua'. Yang ngeliat waktu itu kan udah 1.500-an kan, saya malah jadi takut, enggak enak sama Mas Donny-nya, karena kan postingnya enggak izin dan enggak kenal," ujar dia.

Namun, pada Jumat (15/11/2019) ia mendapat pesan dari Donny melalui Instagram dan bertukar nomor telepon.

Di sanalah Imay menyatakan permohonan maafnya kepada Donny. Donny pun mengucapkan terima kasih kepada Imay atas video itu, karena rupanya akan ia kirimkan kepada sang mama di rumah.

"Bunda, ini saya jarang pulang, biar mama saya tahu bahwa saya ini kerja," kata Imay menirukan ucapan Donny.

 Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Satu Tahun Jatuhnya Lion Air JT 610

Untuk Anak

Imay yang merasa tersentuh dengan pelayanan yang diberikan Donny kepada si nenek bermaksud ingin menunjukkan video itu kepada anaknya.

Menurutnya, sang anak juga sering melakukan hal yang sama kepadanya. 

"Jadi karena dia ikhlas itu maksud saya buat anak saya. Kan anak saya itu suka nyuapin saya, cium-cium dari belakang. Nih sama dengan ini loh, saya bilang gitu ke anak saya. Enggak ada niat untuk apa-apa, kok viral," ujar Imay.

Diunggah ke Instagram pun tidak dengan maksud apapun kecuali menyimpannya secara digital. Lagipula, ia menyebut dirinya tidak terlalu aktif bermain media sosial, sehingga tidak banyak pihak yang akan melihatnya.

"Jadi itu konsumsi buat kita aja, karena saya juga enggak aktif di IG. Dan kata-katanya juga enggak alay, Ya Allah kenapa jadi viral," ujarnya kebingungan tidak menyangka.

Meski kerap melakukan perjalanan udara, namun Imay mengaku sangat jarang menemui kru kabin sebaik Donny.

Untuk orang-orang yang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang direncanakan oleh pihak Lion Air, Imay membantahnya dengan keras.

"Enggak pernah, sampai sekarang Lion Airnya aja enggak hubungin saya tuh, enggak ada sama sekali apa gitu. Media banyak yang menghubungi saya, Lion-nya malah enggak ada tuh. Enggak kenal, enggak kenal sama sekali," ujarnya.

Baca juga: Lion Air Buka Rute Baru Yogyakarta-Pontianak, Ini Informasinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi