Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Garut Dipastikan Meninggal karena Sengatan Tawon Ndas

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/YOD67
Ilustrasi tawon ndas atau Vespa affinis
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Satu dari empat pelajar di Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia akibat disengat tawon, Rabu (20/11/2019) lalu.

Korban meninggal adalah Armi Fauzi (11) pelajar kelas VI SD Samarang.

Tiga korban luka-luka lainnya yaitu Muhammad Rizki (11) pelajar kelas VI SD Mekarsari, dan Elzar (9) pelajar kelas IV SD Samarang.

Nyawa Armi tak tertolong meskipun sempat mendapatkan perawatan medis.

Saat dikonfirmasi terkait serangan tawon itu, Pusdalops PB BPBD Kabupaten Garut Fikry Mizannur Yusuf mengatakan serangan tawon kepada sejumlah pelajar tersebut berasal dari tawon jenis Vespa affinis (tawon ndas).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Info dari Kasi Tantrib Kecamatan Bayongbong Sarang Tawon tersebut jenis Vespa (affinis)," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/11/2019).

Dari foto tawon yang menyerang Wawan, yang didapatkan Kompas.com dari petugas damkar Kabupaten Garut yang turut melakukan evakuasi bisa dipastikan bahwa tawon tersebut merupakan tawon jenis Vespa affinis.

Hal itu terkonfirmasi dari penjelasan Peneliti Entomologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI Hari Nugraha

"Itu Vespa affinis. (Foto) yang itu confirm, Vespa affinis," ujar Hari kepada Kompas.com usai melihat foto tawon tersebut, Jumat (22/11/2019).

Baca juga: Mengenal Tawon Vespa affinis dan Bahaya Sengatannya...

Lihat Foto
Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut
Foto tawon yang menyerang empat siswa di Kabupaten Garut

Apa itu Tawon Vespa affinis?

Tawon Vespa affinis memang mempunyai sengatan yang dapat mematikan korban.

Tawon ini mempunyai ukuran tubuh sepanjang kurang lebih tiga sentimeter.

Warna tawon didominasi hitam dengan gelang warna kuning atau oranye di bagian perutnya.

Jika hanya satu atau dua ekor tawon yang menyengat, sengatan tak akan terlalu berbahaya.

Tawon Vespa affinis ini menjadi berbahaya ketika menyerang secara berkelompok.

Jika lekas ditangani dengan tepat, korban sengatan tak sampai meninggal, tapi mengalami alergi dengan gejala bengkak.

Bengkak dapat ditangani dengan cara kompres menggunakan es atau obat-obatan antihistamin dan corticosteroid.

Akan tetapi, jika tak ditangani selama 1x24 jam atau yang menyerang dalam jumlah banyak, hiper alergi berlanjut menjadi anafilaksis atau reaksi alergi berat yang dapat menimbulkan risiko sistemik atau merusak organ tubuh.

Tawon Vespa affinis mempunyai racun sengat sehingga orang yang menerima sengatan cukup banyak dapat mengalami kematian.

Jika sengatan cukup banyak dan orang tersebut sensitif atau alergi terhadap racun (venom) sengat, maka tak akan lama bertahan hidup, di mana sengatan dapat merusak organ tubuh seperti edema paru akut dan gagal ginjal dalam hitungan hari.

Edema paru akut merupakan kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas. Sementara, gagal ginjal akut mengakibatkan fungsi ginjal menurun secara drastis.

Saat sengatan pertama, tawon akan mengeluarkan feromon atau senyawa yang dapat memicu tawon lain ikut menyerang.

Serangan pertama ini dapat berubah menjadi serangan koloni yang mematikan. Tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam.

Tawon Vespa affinis mempunyai kemampuan memanggil kawanannya untuk melakukan serangan balik.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Tawon Vespa affinis yang Merenggut Nyawa Warga Klaten

Kronologi 

Secara terpisah, Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menjelaskan, peristiwa serangan tawon kepada sejumlah pelajar di Kabupaten Garut tersebut terjadi Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Setelah selesai melaksanakan pelatihan di Madrasyah Al Barkah, keempat pelajar tersebut melihat sarang tawon di salah satu rumah warga.

Lantas, korban dan tiga temannya menusuk-nusuk sarang tawon tersebut dengan menggunakan kayu.

Tawon keluar dari sarang dan menyerang keempat pelajar.

Korban kemudian dibawa ke puskesmas dan klinik kesehatan oleh orangtua masing-masing.

Pengakuan Rizki, ia bersama ketiga temannya sengaja membongkar sarang tawon yang kerap menganggu warga.

Rizki menyampaikan, sebelum melakukan pembongkaran sarang tawon, mereka menyiapkan kayu panjang untuk membongkar sarang dan pelindung wajah dari kardus.

Tapi, sengatan tawon tak terhindarkan hingga menembus kardus, di mana kemudian kardus dibuka dan tawon menyerang bagian kepala korban.

Baca juga: Cara Mengatasi Sengatan Tawon Vespa affinis dan Pencegahannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi