Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Sebabkan Kematian, Ini Pertolongan Pertama Tersengat Tawon Ndas

Baca di App
Lihat Foto
Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut
Foto tawon yang menyerang empat siswa di Kabupaten Garut
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Korban meninggal akibat tersengat tawon kembali bertambah. "Tersangka" yang menyebabkan beberapa kematian tersebut adalah Vespa affinis atau lebih dikenal sebagai tawon ndas.

Satu dari empat pelajar di Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongong, Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia akibat serangan tawon tersebut.

Sebelumnya, warga Kabupaten Klaten, Lanjarwati dan Warsomo juga meninggal akibat sengatan tawon ndas November ini.

Melansir pemberitaan Kompas.com (11/1/2019), Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Klaten Nur Khodik berkata bahwa seseorang yang tersengat tawon Vespa affinis dapat meninggal apabila tidak memperoleh penanganan dalam 1x24 jam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dr dr Tri Maharani juga menjelaskan bahwa Vespa affinis bukanlah tawon madu, tetapi tawon predator. Jenis tawon ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke dalam tubuh manusia.

Pada dosis kecil, yaitu ketika yang menyengat hanya satu atau dua ekor tawon, racun hanya akan menimbulkan alergi saja dengan gejala-gejala seperti bengkak.

Baca juga: Siswa SD di Garut Meninggal, Ini Cara Menghindari Serangan Tawon Ndas

Sementara, apabila tawon yang menyengat adalah dalam jumlah banyak, akan menyebabkan hiperalergi. Oleh karena itu, jika tidak ditangani akan berlanjut menjadi anafileksis hingga sistemik atau merusak organ dalam hitungan hari.

Reaksi Ringan Hingga Sedang

Mengutip dari pemberitaan Kompas.com (11/1/2019), untuk dosis kecil, penanganan dapat dilakukan dengan cara sederhana. Bagian yang bengkak perlu dikompres dengan es. Sementara, jika tersisa sengatannya, bisa dicabut.

Kemudian, pasien diberikan analgesik dan obat-obatan antihistamin atau corticosteroid sampai pembengkakan berkurang.

Melansir dari laman Healthline, untuk sengatan yang tidak terlalu parah, juga dapat digunakan krim hydrokortison atau lotion kalamin untuk meredakan gatal atau iritasi kulit.

Baking soda juga dapat digunakan untuk menenangkan kulit dan dapat digunakan saat mandi atau melalui krim kulit.

Pereda sakit seperti ibuprofen pun dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit dari sengatan tawon.

Kemudian, bahan seperti cuka juga dapat digunakan untuk menangani sengatan lebah. Teorinya, keasaman dari cuka dapat membantu menetralkan alkalinitas dari sengatan lebah.

Untuk menggunakan cuka pada sengatan lebak, rendam bola kapas dengan cuka apel atau cuka putih dan tempatkan di atas bagian yang tersengat. Tekan sedikit dan biarkan selama beberapa menit.

Reaksi parah

Sementara, untuk dosis sengatan yang besar, dibutuhkan ketanggapan petugas medis untuk menangani kasus sengatan. Pasien yang mengalami edema paru akut, misalnya, harus diberikan tatalaksana edema paru, seperti cairan parunya dikeluarkan.

Kemudian, pasien yang mengalami gagal ginjal harus diberikan tata laksana gagal ginjal, seperti hemodialisis.

Baca juga: Sejak 2017, Sengatan Tawon Vespa Affinis Tewaskan 10 Warga, 250 Orang Masuk Rumah Sakit

Penanganan untuk reaksi alergi parah dalam sengatan tawon secara umum dapat mencakup tindakan-tindakan berikut:

Bila penanganan gawat darurat tepat diberikan, pasien sengatan tawon ndas pun dapat tetap hidup.

(Sumber: Kompas.com/ Shierine Wangsa Wibawa)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi