Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Gaji Staf Khusus Milienial Presiden Jokowi...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Maruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia menjawab pertanyaan wartawan saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz
|
Editor: Sari Hardiyanto


KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk 13 staf khusus Presiden yang akan membantu tugasnya sebagai kepala negara.

7 di antara staf khusus presiden tersebut berasal dari kalangan milenial.

Mereka adalah Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Andi Taufan Garuda Putra, dan Aminudin Ma'ruf.

Sebelumnya, Jokowi sudah menunjuk 6 orang staf khusus dari berbagai kalangan. Mulai dari politisi, hingga mantan aktivis.

Lantas, berapa besaran gaji staf khusus presiden?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 144 tahun 2015 gaji staf khusus presiden adalah sebesar Rp 51.000.000.

Peraturan presiden tersebut adalah tentang Besaran hak keuangan bagi staf khusus presiden, staf khusus wakil presiden, wakil sekretaris pribadi presiden, asisten dan pembantu asisten.

Adapun hak keuangan tersebut merupakan pendapatan keseluruhan yang diterima dan sudah termasuk di dalamnya gaji dasar, tunjangan kinerja, dan pajak penghasilan.

Dari peraturan tersebut juga tercantum besaran gaji Wakil Sekretaris Pribadi Presiden yakni Rp 36.500.000, asisten Rp 32.500.000, dan pembantu asisten Rp 19.500.000.

Baca juga: Menilik Latar Belakang Pendidikan 7 Staf Khusus Milenial Jokowi...

Teman Diskusi

Terkait dengan staf khusus presiden yang berasal dari kalangan milenial, presiden Jokowi meyakini bahwa ketujuh anak muda yang ditunjuknya sebagai staf khusus tersebut bisa menjadi teman diskusi untuk memberikan gagasan-gagasan segar dan inovatif.

Jokowi juga menyebutkan, para staf khusus milenial tak perlu bekerja penuh waktu (full time) di istana.

Ia memahami bahwa kebanyakan mereka merupakan pengusaha muda yang memiliki tanggung jawab terhadap perusahaannya masing-masing.

"Minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi dilansir dari Kompas.com, Jumat (22/11/2019).

Namun Jokowi menegaskan bahwa para staf khusus bisa kapan saja memberi masukan.

Terhadap ketujuh staf khusus tersebut Jokowi tak membagi dalam pembidangan tertentu.

Namun keenam stafsus lain yang tak termasuk dalam kalangan milenial diberi tugas sesuai bidang masing-masing.

Baca juga: Staf Khusus Milenial Jokowi, antara Kebutuhan atau Ornamen Politik?

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wijayanto mengatakan penunjukan staf khusus milenial ini bukan berarti tidak memiliki sisi negatif.

Menurutnya, lingkaran istana dan kabinet Jokowi saat ini relatif besar.

Kehadiran milenial tersebut justru semakin mempergemuk pemerintah yang terdiri dari 34 menteri, 12 wakil menteri, dan 13 staf khusus.

"Sekarang kita melihat ada staf khusus, kita bisa bertanya apakah mereka benar-benar efektif atau hanya sebagai ornamen politik," ujar Wijayanto, Jumat (22/11/2019).

Ia mengatakan, jika ada bayang-bayang pesimisme terhadap kaum milenial tersebut.

Kendati demikian, pihaknya menunggu bagaimana presiden bisa memanfaatkan keberadaan para staf khusus milenial terhadap kebijakannya.

 Baca juga: Segitiga Jokowi, Paloh dan Sohibul Iman, dari Sinyal Kedekatan hingga Kecurigaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi