KOMPAS.com - Sejak divonis menderita autoimun, penyanyi Ashanty dilarang mengonsumsi beberapa makanan, terutama yang mengandung zat tepung.
Istri Anang Hermansyah itu harus mengonsumsi makanan organik tanpa campuran zat kimia buatan.
Riset 2014 yang diterbitkan dalam The Journal Current Allergy and Asthma Reports juga membuktikan, gejala-gejala autoimun sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, mengatur pola makan sangat penting bagi penderita gangguan autoimun.
Melansir laman Healthline, salah satu pola diet yang disarankan bagi penderita autoimun adalah Diet Autoimmune Protocol (AIP).
Pola diet ini juga dikenal dengan nama Protokol Autoimun Paleo.
Baca juga: Mengenal Gejala Autoimun dan Cara Mendeteksinya...
Diet ini merupakan versi diet paleo dalam versi jauh lebih ketat dari diet paleo pada umumnya, yang menerapkan pola makan alami tanpa pemrosesan.
Dalam diet ini, kita harus menghindari makanan yang dapat menyebabkan peradangan di usus dan wajib mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi.
Diet AIP dirancang dengan keyakinan bahwa kondisi autoimun disebabkan oleh kebocoran usus, atau yang secara medis disebut sebagai permeabilitas usus yang berubah.
Teorinya adalah lubang kecil di usus menyebabkan makanan bocor ke dalam tubuh.
Hal ini diduga menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan mulai menyerang jaringan tubuh karena kesalahan.
Dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan menghindari makanan, diet AIP bertujuan untuk menyembuhkan lubang di usus yang bermanfaat untuk hal berikut ini:
- Mengatur ulang sistem kekebalan tubuh
- Mencegah respons autoimun
- Mengurangi gejala penyakit autoimun
- Mencegah terjadinya penyakit autoimun sekunder
Orang yang melakukan diet AIP harus mengikutinya dengan ketat selama beberapa minggu dan kemudian secara perlahan memperkenalkan kembali makanan yang telah dihindari.
Baca juga: Bisakah Autoimun Menyerang Anak-anak?
Cara ini dilakukan untuk melihat apakah ada reaksi ketika makanan diperkenalkan kembali. Jika ada reaksi, maka kita harus menghindari makanan tersebut untuk jangka panjang.
Berikut makanan yang bisa dikonsumsi dalam diet AIP:
- Daging dan ikan
- Sayuran hijau
- Buah
- Alpukat, zaitun, dan minyak kelapa
- Makanan fermentasi bebas susu, seperti kombucha, kefir dibuat dengan santan, dan kimchi
- Rempah segar non-biji, seperti kemangi, mint, dan oregano
- Teh hijau dan teh herbal non-biji
- Kaldu tulang
Makanan yang harus dihindari:
- Semua biji-bijian, seperti gandum dan beras
- Semua produk susu
- Telur
- Polong-polongan, seperti kacang dan kacang
- Sayuran nightshade sepertitomat, terong, paprika, dan kentang
- Semua jenis pemanis kecuali madu
- Mentega
- Semua minyak kecuali minyak kelapa dan zaitun
- Zat aditif makanan
- Alkohol