KOMPAS.com – Penyanyi Korea yang merupakan eks personel KARA, Goo Hara diketahui meninggal pada Minggu (24/11/2019).
Ia ditemukan tewas di kediamannya di Cheongnam Seol sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Seorang kenalan Goo Hara dalam wawancara dengan Osen mengatakan bahwa Goo Hara mungkin merasa kesepian.
"Dia pasti merasa sangat kesepian tanpa sebuah agensi di Korea. Dari apa yang aku pahami, setelah kontraknya di agensi Korea berakhir, dia fokus dengan promosinya di Jepang," ungkap kenalan tersebut dilansir Koreaboo, Minggu (24/11/2019).
Meski penyebab pasti kematian Goo Hara masih diselidiki, namun dari kasus Goo Hara kita bisa belajar mengenai kesepian.
Melansir dari Psych Alive, saat kita merasa kesepian kita kerap menyalahkan diri sendiri dan mulai berpikir ada yang salah dengan diri kita.
Semakin lama dipikir kita akan merasa kita mungkin ditolak oleh orang lain.
Baca juga: Kenalan Ungkap Goo Hara Merasa Kesepian Hingga Ditemukan Tak Bernyawa
Apalagi ketika kita hanya sendiri. Sendiri adalah sarana berkembang biaknya pikiran negatif tentang diri sendiri.
Jika dibiarkan hal itu bisa buruk dan membuat diri dalam kondisi merasa kesepian.
Kesalahpahaman
Melansir dari situs yang sama, kesalahpahaman yang sering terjadi tentang kesepian adalah pemahaman bahwa kesepian merupakan akibat dari keterampilan sosial yang buruk.
Padahal, penelitian baru menunjukkan kesepian juga diderita oleh mereka yang ketrampilan sosialnya baik.
Namun kesepian bisa merusak ketrampilan itu.
Dampak dari kesepian, bisa membuat seseorang cenderung tidak bisa menghadapi kondisi “tekanan sosial”.
Saat itu terjadi mereka akan menjadi sangat cemas atau gagal.
Kepercayaan diri mereka membatasi, dan kecenderungan mengkritisi diri sendiri kemudian menjadi pengganggu pada kemampuan sosial alami yang sebetulnnya mereka miliki.
Salah satu contoh efek yang muncul dari perasaan kesepian adalah munculnya rasa canggung yang kemudian membuat seseorang diam saat berada di antara sekelompok orang.
Akibatnya ia tak banyak bicara. Pikiran buruk menyalahkan diri sendiri pun kemudian muncul.
Jika itu terjadi maka Anda harus melawannya.
Perlu diingat, kesepian tidak diukur oleh jumlah waktu yang kita habiskan saat sendiri. Tapi bagaimana perasaan kita mengenai waktu yang kita habiskan saat sendiri tersebut.
Baca juga: Manajer Sebut Goo Hara sedang Berperang Lawan Depresi
Penyebab kesepian
Beberapa penyebab kesepian, di antaranya adalah:
Keturunan
Ilmuwan saraf John Cacioppo mengatakan perasaan kesepian 50 persennya diwariskan meskipun itu tidak berarti kesepian ditentukan gen.
Meski begitu, yang kemungkinan diwariskan adalah intensitas rasa sakit yang mungkin dirasakan saat merasa terisolasi secara sosial.
Lingkungan
Kesepian kerap diakibatkan oleh lingkungan. Misal tinggal di daerah terpencil, tinggal di negara baru di mana mengalami hambatan bahasa dalam berinteraksi.
Keadan-keadaan
Hidup yang menyakitkan seperti perceraian, atau kehilangan
Pikiran dan sikap
Cara kita berpikir dan merasakan tentang diri sendiri serta pandangan kita tentang dunia luar bisa memicu seseorang merasa kesepian.
Beberapa Efek Kesepian
Meski umumnya kesepian bisa berlalu, namun ini bisa menjadi masalah serius.
Karena kesepian bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Efek kesepian jangka panjang pada kesehatan psikis di antaranya adalah kualitas tidur yang menurun, kesehatan yang melemah hingga meningkatnya mortalitas.
Sedangkan bagi kesehatan mental adalah timbulnya depresi, salah ingat, dan fokus pada eksklusi daripada inklusi.
Bagaimana berhenti dari perasaan kesepian?
Saat Anda merasa kesepian ingatlah bahwa itu bukanlah suatu ketidakberdayaan.
Anda bisa mengendalikannnya.
Berikut ini beberapa cara untuk mengendalikan perasaan kesepian:
1. Tantang pikiran negatif tentang diri sendiri
Keyakinan yang membatasi diri Anda seperti perasaan berbeda dari orang lain bisa menjebak seseorang merasa kesepian.
Karena itulah Anda sebaiknya berusaha melawan kritik batin tersebut.
Caranya, akui perasaan kesepian maupun keterasingan Anda tanpa menghakimi diri sendiri dengan berkata, “Saya merasa kesepian sekarang. Tapi saya tak akan menyerah dan menyalahkan diri sendiri”.
Baca juga: Buka Suara, Agensi Goo Hara di Jepang Ungkap Kondisi Terakhir Sang Bintang
2. Tingkatkan kepedulian
Penelitian menunjukkan kepedulian terhadap orang lain bisa membantu seseorang memerangi perasaan kesepian.
Anda bisa membantu orang terdekat mengatasi masalahnya misalnya. Anda juga dapat mulai mempedulikan tentang orang-orang di sekitar Anda.
3. Bersikap baik pada diri sendiri
Bersikap baik pada diri sendiri meliputi pemahaman dan pengakuan terhadap masalah yang terjadi.
Seperti dengan mengakui bahwa saat ini diri sendiri sedang terluka dan berusaha menerimanya.
Mengakui kondisi tanpa perlu kita menghakimi diri sendiri bisa menjadi penyeimbang kondisi batin.
4. Jangan berpikir berlebihan
Saat kita mengakui kondisi kita bahwa kita terluka maupun mengakui kita kesepian, jangan melebih-lebihkan maupun mencoba menekan perasaan tersebut.
Serta jangan melabeli diri sendiri “pecundang”, maupun seseorang yang buruk dalam menjalin pertemanan, maupun label-label yang lain.
5. Lakukan kegiatan sosial
Melakukan kegiatan sosial terbukti membantu seseorang memerangi perasaan sepinya.
Hal tersebut karena kegiatan sosial bisa membuka kesadaran bahwa semua orang memiliki rasa sakit.
Selain itu, otak tidak merespons positif sebuah pengasingan, maka tempatkan diri di lingkungan sosial walau Anda termasuk orang asing sekali pun.
Baca juga: Selamat Malam, Unggahan Terakhir Goo Hara di Instagram
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.