Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parenting Bukan Melulu soal Anak, Tapi ...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Parenting atau mengasuh anak sering kali dititikberatkan pada anak saja. Padahal, mengasuh anak adalah tentang orang tua dan hal-hal yang dilakukan dalam proses pengasuhan yang dilakukan.

Salah satu hal yang harus dimengerti ketika menjadi orang tua adalah tugas yang harus dilakukan. Salah satunya adalah perlu memahami dan memulihkan pengetahuan-pengetahuan yang telah diterima sebelumnya.

Artinya, orang tua harus mengerti dan sadar akan pesan-pesan yang telah diberikan kepadanya.

Misalnya, pesan-pesan dari orang tuanya saat ia menjadi anak, yang menjadi dasar pertimbangan, kritik, maupun tindakan lain saat ia kemudian menjadi orangtua, baik dengan sadar maupun tidak sadar.

Sementara, anak hadir bukan untuk menyesuaikan diri dengan visi dan ekspektasi orang tua tentang akan menjadi seperti apa mereka kelak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak memiliki potensinya sendiri untuk menjadi apapun kelak. Namun, akibat ekspektasi orang tua yang membentuk sebuah penilaian tersendiri seringkali justru menurunkan motivasi dan potensi dari anak.

Baca juga: Hari Dongeng Nasional, Mendikbud Ingatkan Pentingnya Peran Orangtua

Mengasuh anak bagaikan menari

Melansir dari laman Psychology Today, mengasuh anak dapat diibaratkan dengan menari, yaitu menari tanpa adanya instruksi tertentu.

Menari adalah sebuah seni karena tidak ada peraturan khusus tentang langkah-langkah yang harus dilakukan. Namun demikian, kita dapat belajar menari dan mempelajari ide-ide gerakan, bit, dan kondisi-kondisi umum lainnya.

Begitu pula dengan mengasuh anak. Orang tua tidak perlu selalu memberikan instruksi tentang bagaimana anak harus merespons, apa yang harus diucapkan, seberapa sering ia harus mengucapkan kata tertentu, dan tindakan-tindakan lain.

Dalam mengasuh anak, serupa dengan menari, diperlukan kesadaran akan ketepatan waktu dan hal-hal yang dibutuhkan, termasuk kapan untuk berhenti.

Selain itu, orang tua juga harus tahu waktu-waktu yang tepat harus mengatakan sesuatu atau tidak harus mengatakan sesuatu, membimbing, mengintervensi dan membiarkan anak melakukan sesuatu sendiri.

Serupa dengan menari, mengasuh anak pasti melelahkan. Akan tetapi, menjaga keselarasan dengan anak akan membuat cara mengasuh anak menjadi lebih produktif karena baik orang tua dan anak bergerak ke 'arah' yang sama.

Sementara, apabila sebagai orang tua, tidak ada sinkronisasi dengan anak, maka anak cenderung akan menjadi frustasi dan interaksi yang dilakukan pun cenderung tidak lagi menyenangkan.

Masuk ke dalam bayangan sendiri

Sebagai orang tua, seseorang mewarisi banyak peraturan, standar, dan ekspektasi dari generasi-generasi sebelumnya.

Akan tetapi, orang tua harus sadar akan pesan apa yang diberikan kepada anak berdasarkan pesan yang telah diterima sebelumnya dari orang tua saat ia menjadi anak. 

Misalnya, orang tua yang telah memiliki pencapaian tinggi tetapi memiliki anak dengan kemampuan rata-rata. Biasanya, orang tua seperti ini sulit menerima keadaan tersebut. 

Jadi, yang harus dilakukan adalah membawa kesadaran tentang pesan-pesan yang dipegang dan menggunakannya untuk menafsirkan serta menghargai identitas, minat, nilai, teman, dan aspek lainnya dari anak-anak.

Selama orang tua menyadari standar-standar ini, ia tidak akan terlalu mengekang anak-anaknya.

Baca juga: Hati-hati Para Orangtua, 5 Kalimat Ini Bisa Runtuhkan Dunia Anak-anak

Jadi, langkah pertama adalah kesadaran dari pesan-pesan yang menuntun orang tua dalam setiap keputusan, aksi, dan kata-kata yang disampaikan kepada anak-anak.

Oleh karena itu, mengasuh anak bukan hanya tentang anak, tetapi juga orang tua dan banyak standar yang ada saat kita menjadi anak-anak.

Memikirkan hal-hal tersebut dan mulai menghapus ekspektasi dan pesan yang tidak relevan dalam mendidik anak diperlukan dalam mengasuh anak saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi