Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tuak, Minuman Beralkohol yang Diklaim Punya Manfaat Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Tuak manis dijajakan di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (18/3/2015). Tuak manis merupakan minuman khas Lombok yang terbuat dari air buah enau.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan mengklaim minuman tuak, yang banyak ditemukan di Sumatera Utara dapat dijadikan sebagai terapi narkoba.

Klaim tuak dapat dijadikan sebagai terapi narkoba, imbuhnya berdasarkan riset dengan mewancarai 18 orang korban narkoba.

Bahkan, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mendukung upaya agar tuak digunakan untuk rehabilitasi narkoba.

Lalu apa itu tuak?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuak merupakan sejenis minuman beralkohol khas Indonesia. Umumnya, minuman ini dikonsumsi masyarakat Batak di Sumatera Utara saat perayaan dan acara-acara khusus.

Pembuatan tuak

Minuman alkohol tradisional ini biasanya dibuat dari fermentasi beras (biasanya beras ketan) menggunakan ragi dan enzim yang secara alami tersedia dalam ragi.

Enzim memecah pati dalam beras menjadi gula dan ragi mengubah gula menjadi alkohol, yang merupakan proses fermentasi.

Proses fermentasi juga menghasilkan karbon dioksida, terlepas dari alkohol.

Biasanya, tuak juga dibuat dalam volume besar dengan bantuan gula dicampur dengan air, lalu direbus dan dibiarkan dingin sebelum ditambahkan ke campuran fermentasi beras dan ragi.

Tuak juga bisa terbuat dari proses penyulingan nira aren dan kelapa mendominasi minuman keras lokal Indonesia.

Selain itu, ada juga yang berasal dari fermentasi dari buah-buahan dan beras.

Baca juga: Cerita Panjang di Balik Tenarnya Ciu Bekonang

Sebenarnya, minuman sejenis tuak ini juga ada di berbagai negara. Misalnya, Sake di Jepang, Makgeolli di Korea, Sato di Thailand, Mi Jiu di China dan Tapuy di Filipina.

Kandungan alkohol dalam tuak juga bervariasi, mulai dari lima persen hingga 20 persen.

Rasa tuak juga bisa bervariasi, ada yang sedikit manis atau sangat manis, tergantung pada gula yang digunakan dalam proses fermentasi.

Namun, tuak dengan kualitas buruk biasanya terasa asam karena adanya bakteri lain yang masuk dan menghasilkan asam laktat.

Khasiat tuak

Produk-produk yang mengandung alkohol memang masih diragukan khasiatnya.

Meski demikian, beberapa orang percaya tuak juga berkhasiat untuk kesehatan karena mengandung antioksidan dan vitamin C.

Melansir pemberitaan Kompas.com, Senin (25/11/2019)l, tuak juga diklaim mengatasi penyakit ginjal dan berkhasiat untuk menyegarkan tubuh.

Tuak yang diklaim memiliki manfaat tersebut adalah tuak asal Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, yang terbuat dari bunga pohon aren yang disadap.

Melansir Journal of Experimental and Clinical Anatomy, tuak juga bisa meningkatkan kemampuan visual dan laktasi atau produksi serta pengeluaran ASI dari payudara.

Oleh karena itu, minuman tradisional ini sering ditambahkan ke dalam produk atau obat-obatan herbal.

Namun, mengonsumsi tuak terlalu banyak juga bisa menyebabkan penurunan fungsi testis karena menurunkan kadar testosteron, motilitas sperma, dan viabilitas sperma.

Baca juga: [FAKTA] Polri Benarkan Oknum Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi