Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Petugas SPBU Layani Pembelian BBM dengan Tandon Air

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: Gie Wahyudi
Viral, sebuah video petugas SPBU tengah mengisi BBM ke dalam tandon air beredar di media sosial.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas SPBU sedang mengisi bahan bakar ke dalam tandon air viral di media sosial pada Senin (25/11/2019).

Menariknya, untuk mengisi bahan bakar dalam wadah berukuran besar itu, petugas SPBU sampai harus menaiki kursi agar dapat menyalurkan selang dari dispenser bahan bakar ke dalam tandon air.

Atas kejadian tersebut, PT Pertamina (Persero) mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut benar adanya dan terjadi di Sulawesi.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video berdurasi 6 detik ini diunggah oleh salah satu pengguna Twitter bernama Gie Wahyudi, @giewahyudi pada Senin (25/11/2019).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam unggahan tersebut, ia juga menambahkan kutipan.

"Dilarang beli BBM pakai jeriken, malah pakai tandon air," tulis akun @giewahyudi dalam twitnya.

Tak hanya menampilkan petugas yang berdiri sembari mengisi bahan bakar ke dalam tandon air, namun dalam video terlihat juga sejumlah kendaraan tengah mengantre untuk mendapat giliran mengisi bahan bakar.

Sontak unggahan tersebut menjadi ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya Twitter.

Diketahui, video itu telah di-retwit sebanyak 2.486 kali dan telah disukai sebanyak 3.441 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Viral Video Petugas SPBU Layani Pembelian BBM dengan Tandon Air

Konfirmasi Kompas.com:

Menanggapi hal itu, Supervisor Communication Pertamina MOR VII Sulawesi, Ahad Rahedi menjelaskan bahwa peristiwa yang terekam dalam video viral itu terjadi di SPBU Tapak Kuda, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi.

"Info yang kami dapat lokasi tersebut di Kota Kendari," ujar Ahad saat dikonfirmasi Kompas.com pada Kamis (28/11/2019).

Ia juga mengungkapkan, kejadian pengisian bahan bakar ke dalam tandon air terjadi sekitar tanggal 21 November 2019.

Diketahui, jenis bahan bakar yang dibeli oleh konsumen itu termasuk dalam kategori nonsubsidi dan masih dalam aspek keamanan.

"Sesuai info yang kami terima, yang dibeli produk BBM nonsubsidi jenis Dexlite," ujar Ahad.

"Untuk pembelian BBM nonsubsidi dalam kemasan memang dapat dilayani di SPBU di beberapa daerah dengan tetap mengedepankan aspek safety (keamanan), terutama material kemasan yang digunakan untuk membeli, paling tidak konsumen menggunakan kemasan dengan material logam atau plastik HDPE (High Density Poly Ethylene)," lanjut dia.

Baca juga: Viral, Mata Seorang Anak Keluarkan Cairan Mirip Nanah karena Radiasi? Ini Penjelasannya

Spesifikasi Khusus

Perihal adanya konsumen yang membeli bensin menggunakan tandon air, Ahad mengungkapkan, pada daerah tersebut mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan atau petani.

Adapun profesi itu memang dimungkinkan untuk membeli BBM nonsubsidi di dalam kemasan.

Sebab, tidak dimungkinkan untuk membawa alat atau kendaraan yang mereka gunakan untuk bekerja, seperti perahu dan traktor ke SPBU.

Hingga kini, Pertamina masih mencari tahu berapa banyak bahan bakar yang dibeli oleh warga yang membawa tandon air itu.

Mengenai pembelian bahan bakar menggunakan kemasan, BBM dengan jenis Dexlite diperbolehkan dimuat dalam jeriken plastik dengan spesifikasi khusus.

Tak hanya Dexlite, bahan bakar khusus jenis Diesel Series lainnya, seperti Pertamina Dex, juga dapat dilayani dalam wadah kemasan/jeriken yang terbuat dari bahan atau material dari unsur logam atau bahan HDPE, sejenis thermoplastic khusus yang terdapat simbol HDPE2 pada kemasannya.

Terkait petugas SPBU yang ada dalam video, Ahad mengungkapkan bahwa pihaknya belum memiliki informasi apakah operator tersebut dikenakan sanksi atau tidak.

"Selama petugas tersebut tetap menjaga aspek safety dalam pelayanan pembelian BBM dalam kemasan, belum dikenakan sanksi," ujar Ahad.

Baca juga: Belajar dari Kasus SPBU Terbakar, Ini Imbauan Pertamina untuk Konsumen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi