Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jonan, Susi Pudjiastuti hingga Rudiantara Masuk Bursa Bos BUMN...

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Ilustrasi foto Susi Pudjiastuti, Ignasius Jonan, dan Rudiantara.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi sorotan publik setelah dirinya menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) baru-baru ini.

Penunjukkan itu disampaikan Erick Thorhir di kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (22/11/2019).

Tak hanya Ahok saja yang menjadi salah satu nama dari bos BUMN, namun beredar juga nama-nama lain yang dikabarkan akan mengisi jabatan di sejumlah perusahaan pelat merah, antara lain Ignasius Jonan, Susi Pudjiastuti, Chandra Hamzah, dan Rudiantara.

Ignasius Jonan

Mantan Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan dikabarkan akan menjabat di salah satu BUMN.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetapi, Erick Thohir mengaku belum mendengar kabar tersebut.

"Saya tidak komen karena belum pernah dengar, nanti takut salah. Mungkin media yang berasumsi kali. Saya tidak bisa jawab kalau belum pernah dengar, nanti salah," ujar Erick saat acara Rapimnas Kadin 2019, Nusa Dua, Bali, Jumat (29/11/2019).

Kendati demikian, ia menilai sosok Jonan memiliki kapabilitas yang bagus.

Baca juga: Perbandingan Gaji Menteri, Staf Khusus Presiden, hingga Bos BUMN, Mana yang Tertinggi?

Susi Pudjiastuti

Selain Jonan, muncul nama Susi Pudjiastuti yang digadang-gadang juga akan mengisi posisi sebagai petinggi di salah satu perusahaan BUMN.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut dikabarkan akan menjabat sebagai Direktur Utama BUMN.

Namun, lagi-lagi hal itu dibantah oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Saat dikonfirmasi kepada Susi, ia mengaku tidak tahu menahu terkait rencana untuk menjadikannya bos BUMN.

"Tidak, tidak tidak. Yang tentang BUMN tidak dengar dan tidak tahu," ungkap Susi seperti diberitakan Kompas.com (30/11/2019).

Baca juga: Beda Kebijakan Edhy Prabowo dengan Susi Pudjiastuti...

Chandra Hamzah

Selain Susi dan Jonan, mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah pun menjadi salah satu orang yang dipanggil Erick Thohir ke kantor BUMN pada Senin (18/11/2019).

Kabarnya, Chandra akan ditarik untuk mengisi posisi di BUMN.

Nama Ahok dan Chandra Hamzah sama-sama dikenal sebagai sosok "garis keras" dalam melawan korupsi.

Pada akhir tahun 2014, Chandra terpilih menjadi Komisaris Utama PT PLN (Persero).

Dengan pengalamannya di KPK, Chandra dinilai dapat berguna dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik di PT PLN.

Oleh karena itu, Ahok dan Chandra Hamzah diharapkan dapat menekan permasalahan utama yang didera BUMN, yakni mafia, korupsi, dan ladang bancakan.

Selain itu, berembus juga kabar Chandra Hamzah yang bakal ditunjuk untuk memimpin salah satu perbankan pelat merah.

Baca juga: Pemberian Grasi Terpidana Korupsi Dinilai Nodai Rasa Keadilan

Rudiantara

Menanggapi adanya kabar soal sejumlah mantan menteri Kabinet Kerja yang digadang-gadang mengisi poisisi sebagai bos BUMN, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan bahwa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bakal menjabat Dirut PT PLN.

Meski begitu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberi sikap tidak membenarkan dan juga tidak membantah kabar tersebut.

Ia meminta media memastikan kebenaran kabar terkait posisi bos BUMN kepada Presiden Joko Widodo atau Mentri BUMN, Erick Thohir.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan akan ada sejumlah nama mantan menteri dan pejabat lain yang dikabarkan bakal mengisi posisi bos BUMN.

"Ada mantan menteri, wamen (yang akan mengisi jabatan di perusahaan BUMN). Pokoknya ada lagi (mantan menteri dan wamen) yang lain. Kita lagi cari-cari untuk melengkapi BUMN kita, tapi yang cocok ya," ujar Arya.

Tetapi, Arya belum mau menyebut nama-nama mantan menteri dan wakil menteri yang dimaksud.

Bahkan, ia juga tidak menjelaskan pada BUMN mana saja yang nantinya ditempati oleh mantan menteri dan wakil menteri tersebut.

"Pokoknya seluruh direksi dan komisaris di BUMN akan kita evaluasi," lanjut dia.

Baca juga: Pernah Jadi Napi, Bolehkah Ahok Jadi Bos BUMN?

(Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin, Akhdi Martin Pratama, Imam Rosidin, Kiki Safitri | Editor: Krisiandi, Heru Margianto, Yoga Sukmana, David Oliver Purba, Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi