Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pengendara Motor Terobos Palang Pintu Perlintasan KA, Bagaimana Aturannya?

Baca di App
Lihat Foto
Screenshoot Twitter
Pengendara motor menerobos palang pintu Kereta Api dan melewat jalan di antara dua rel
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan pengendara motor yang menerobos palang pintu perlintasan kereta api.

Video ini menyebar di media sosial Twitter.

Selain menerobos palang pintu, pengendara motor itu kemudian melewati jalan di antara dua rel kereta api.

Video tersebut diunggah oleh akun @EdanSepurID pada 1 Desember 2019. Hingga Senin (2/12/2019), video itu telah ditonton sebanyak lebih dari 61.000 kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan itu juga dibagikan sebanyak 270 kali dan disukai oleh 194 orang.

Dalam video itu, beberapa petugas terlihat menghentikan pengendara tersebut dan memintanya berbalik arah.

Baca juga: Viral Sepekan, Penimbunan Lubang Galian hingga Dokter Tak Bisa Klaim Jasa

Meski sempat terjadi adu mulut, pengendara motor yang membonceng seorang perempuan dan anak itu pun akhirnya berbalik arah.

"Sudah menerobos, masih berani Melawan Arus dan Memutar Balik dengan melalui Jalan Rel KA ketika KA akan melintas. Yaps, inilah cerita #DisiplinPerlintasan di JPL Cimindi sabtu kemarin. cc @infobdg @infobandung @PRFMnews @RadioElshinta @KAI121 @keretaapikita @perkeretaapian" demikian tulis akun @EdanSepurID.

Bagaimana sebenarnya aturan berkendara saat melintasi perlintasan kereta api?

Bagaimana aturannya?

VP Public Relations KAI Edy Kuswoyo mengatakan, peristiwa dalam video itu terjadi di Perlintasan Sebidang Cimindi, Bandung, Sabtu (30/11).

"Saat ada komunitas sedang membantu mengatur lalu lintas di perlintasan sebidang," kata Edy kepada Kompas.com, Senin (2/12/2019).

Mengenai tindakan seperti ini, diatur dalam Pasal 181 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian disebutkan bahwa setiap orang dilarang:

a. Berada di ruang manfaat jalur kereta api;

b. Menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api; atau

c. Menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api.

Selain berisiko terhadap keselamatan Anda, ada hukuman yang menanti jika menerobos palang pintu kereta api.

Baca juga: Viral, Pelayanan Drive Thru di Samsat Sleman Secepat Beli Dawet

Hal itu tertuang dalam Pasal 199 yang berbunyi:

Setiap orang yang berada di ruang manfaat jalan kereta api, menyeret barang di atas atau melintasi jalur kereta api tanpa hak, dan menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain selain untuk angkutan kereta api yang dapat mengganggu perjalanan kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

Ketentuan sanksi juga terdapat dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 296 yang berbunyi:

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor pada perlintasan antara kereta api dan Jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 huruf a dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

Namun, Edy mengatakan, KAI bertugas untuk mengoperasikan kereta api dan tidak memiliki wewenang untuk melakukan penindakan terhadap pelanggar.

Oleh karena itu, Edy mengimbau agar mematuhi rambu lalu lintas dan tidak menerobos perlintasan kereta api.

"Jangan menerobos pintu perlintasan yang sudah ditutup, apa pun alasannya," kata Edy.

Ia juga meminta pengemudi kendaraan roda empat untuk mematikan audio dan membuka kaca agar suara suling lokomotif bisa terdengar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi