Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Foto dirilis 3 Januari 2019, menunjukkan petir di perairan Selat Sunda.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Enam warga Pinrang yang sedang mengerjakan proyek irigasi tersambar petir.

Peristiwa itu terjadi di area persawahan di Kampung Sali-sali, Desa Pancara, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12/2019).

Petir menyambar mereka ketika tengah berteduh di salah satu rumah sawah dekat irigasi.

Dari enam warga itu, lima selamat meski dua orang menderita luka-luka. Sedangkan seorang lainnya tewas di tempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puang, salah satu korban yang selamat, mengatakan, rekannya yang tewas, Ibnu Wahid, sedang menggunakan ponsel.

Puang memperkirakan, ponsel menjadi penyebab petir menyambar rumah sawah tempat mereka berteduh.

Benarkah bermain ponsel saat hujan di area terbuka dapat menyebabkan petir?

Menurut riset yang diterbitkan dalam British Medical Journal, menggunakan ponsel di ruangan terbuka memang meningkatkan risiko luka fatal di bagian internal tubuh saat petir menyambar.

Hal tersebut terjadi karena kulit manusia mampu mentransmisikan listrik ke dalam tubuh.

Jadi, ketika kilat atau petir menyambar seseorang, aliran listrik akan bergerak di sepanjang kulit.

Baca juga: Mengenal Badai Kammuri yang Sempat Ganggu Jadwal SEA Games Filipina

Fenomena Flashover

Para ilmuwan menyebut fenomena ini "flashover". Menurut para ahli, bahan konduktif seperti cairan atau benda logam dapat mengganggu flashover dan mengarahkan kilat ke dalam tubuh, yang menyebabkan kerusakan internal.

"Ini dapat mengakibatkan risiko seperti serangan jantung, yang sering berakibat fatal," kata Swinda Esprit, seorang dokter di Northwick Park Hospital, Inggris.

Paul Taylor, seorang ilmuwan di Met Office, mengatakan, membawa ponsel di saku saat terjadi petir juga bisa berbahaya.

"Saat terjadi petir atau kilat, memakai atau membawa benda logam dapat meningkatkan kemungkinan cedera," ucap dia.

John Jensenius, spesialis keselamatan petir untuk Layanan Cuaca Amerika, mengatakan, berada di luar ruangan saat terjadi petir atau kilat sama-sama berisiko.

"Kita harus berada di tempat yang aman saat terjadi petir, entah kita membawa ponsel atau tidak," ucap dia.

Jensenius menyarankan kita agar berada di ruangan tertutup seperti mobil atau gedung saat terjadi petir.

Pendapat Taylor juga didukung oleh The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Melansir laman NOAA, bermain ponsel saat terjadi petir tidak berbahaya.

Hal yang membuat seseorang tersambar petir adalah berada di tempat yang tidak aman saat terjadi petir.

Banyak orang berspekulasi bahwa ponsel menimbulkan risiko ketika digunakan di luar ruangan karena logam bisa menarik petir.

Padahal, ponsel umumnya mengandung jumlah logam yang tidak signifikan. Oleh karena itu, kita sebaiknya mencari ruangan tertutup saat terjadi petir demi keamanan diri.

Baca juga: Fenomena Angin Kencang di Sejumlah Daerah, Ini Penjelasan BMKG

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi