Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Gangguan Depresi seperti yang Dialami Kang Daniel

Baca di App
Lihat Foto
koreaboo
Penyanyi asal Korea Selatan, Kang Daniel
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyanyi Korea Selatan Kang Daniel memutuskan hiatus dari dunia hiburan karena masalah kesehatan mental dan fisik yang dialaminya.

Laporan Kompas.com, Rabu (4/12/2019), menyebut bahwa Kang Daniel mengalami masalah kesehatan mental yang memperburuk sistem imunnya.

Dari diagnosis dokter, penyanyi 22 tahun itu mengalami depresi atau masalah ketidakstabilan mental.

Menurut American Psychiatric Association, depresi adalah penyakit medis umum dan serius yang memengaruhi secara negatif perasaan, cara berpikir, dan perilaku.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi menyebabkan perasaan sedih atau kehilangan minat pada aktivitas yang disukai.

Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik yang dapat menurunkan produktifitas seseorang.

Gejala depresi dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan meliputi hal-hal di bawah ini:

Pada orang depresi, gejala tersebut biasanya terjadi minimal dua minggu.

Penyakit fisik seperti tiroid, tumor otak atau kekurangan vitamin juga memiliki gejala yang serupa dengan depresi.

Depresi dapat menyerang kapan saja, tetapi rata-rata, gejala tersebut pertama kali muncul pada akhir remaja hingga pertengahan 20 tahunan.

Baca juga: Sulli, Depresi dan Kiat Mengatasinya...

Cara mengobati depresi

Kabar baiknya, depresi adalah salah satu gangguan mental yang paling dapat diobati.

Sebelum diagnosis atau perawatan, seorang profesional kesehatan harus melakukan evaluasi diagnostik menyeluruh, termasuk wawancara dan pemeriksaan fisik.

Dalam beberapa kasus, dokter biasanya melakukan tes darah untuk memastikan depresi bukan karena kondisi medis seperti masalah tiroid.

Hal ini berguna untuk mengidentifikasi gejala spesifik, riwayat medis dan keluarga, faktor budaya dan faktor lingkungan untuk sampai pada diagnosis dan merencanakan tindakan.

Selain hal tersebut, pengobatan depresi juga bisa dilakukan dengan cara berikut:

1. Pemberian obat

Susunan kimia di otak juga bisa berkontribusi pada penyebab depresi. Untuk mengatasi hal tersebut, dokter biasanya memberikan antidepresan.

Psikiater biasanya merekomendasikan agar pasien terus minum obat selama enam bulan atau lebih setelah gejalanya membaik.

Perawatan pemeliharaan jangka panjang mungkin disarankan untuk mengurangi risiko episode mendatang untuk orang-orang tertentu yang berisiko tinggi.

Baca juga: Cegah Depresi dengan Menulis

2. Psikoterapi

Psikoterapi dikenal juga dengan sebutan terapi bicara.

Pengobatan ini biasanya digunakan untuk depresi ringan dan seringkali disertai dengan obat antidepresan.

Bergantung pada keparahan depresi, perawatan dengan cara bisa memakan waktu beberapa minggu atau lebih lama.

Dalam banyak kasus, peningkatan yang signifikan dapat dilakukan dalam 10 hingga 15 sesi.

3. Terapi Elektrokonvulsif (ECT)

Terapi ini merupakan bentuk perawatan medis yang paling umum digunakan untuk pasien dengan depresi berat atau gangguan bipolar yang tidak bereaksi dengan perawatan lain.

Terapi ini melibatkan stimulasi listrik singkat pada otak ketika pasien berada di bawah anestesi.

Seorang pasien biasanya menerima ECT dua hingga tiga kali seminggu untuk total enam hingga 12 perawatan.

ECT telah digunakan sejak tahun 1940-an, dan penelitian bertahun-tahun telah menghasilkan perbaikan besar. Biasanya dikelola oleh tim profesional medis yang terlatih termasuk psikiater, ahli anestesi dan perawat atau asisten dokter.

 Baca juga: Memahami Depresi Usai Persalinan yang Kerap Terjadi pada Wanita

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi