Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Paus Ditemukan Mati dengan Sampah 100 Kilogram di Perutnya

Baca di App
Lihat Foto
BBC/Smass
Seekor paus ditemukan mati dengan perut berisi sampah 100 kilogram di pantai Skotlandia
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Seekor paus ditemukan mati dalam kondisi memprihatinkan di pantai Skotlandia.

Pasalnya, sampah seberat 100 kilogram memenuhi isi perutnya.

Dikutip BBC, saat dibedah, dari perut paus itu ditemukan di antaranya jaring ikan, tali tambang, tas, dan gelas plastik.

Para ahli paus belum mengetahui secara pasti apakah puing-puing sampah itu menjadi penyebab kematiannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, penduduk setempat yang menemukan paus muda itu menyoroti masalah pencemaran laut yang telah meluas.

Parry, seorang warga yang tinggal di dekat Luskentyre mengatakan, kematian paus itu sungguh menyedihkan.

"Itu sangat menyedihkan, terutama ketika Anda melihat jaring ikan dan puing-puing sampah yang keluar daru perutnya," kata Parry.

Parry mengatakan, hampir setiap hari ia berjalan di pantai-pantai dan membawa tas untuk memungut sampah yang ia temui.

Sampah yang ditemukan Parry sebagian besar berhubungan dengan barang-barang yang digunakan untuk menangkap ikan.

"Benda-benda itu bisa dengan mudah terserat atau hilang terbawa badai. Ini menunjukkan masalah yang kita miliki dengan polusi laut," ujar dia.

Anggota dari the Scottish Marine Animal Stranding Scheme (SMASS), sebuah organisasi yang menginvestigasi kematian paus dan lumba-lumba, membedah perut paus itu untuk menemukan penyebab kematiannya.

Dalam keterangan unggahannya, disebutkan bahwa paus tersebut tidak dalam kondisi sangat buruk.

Mereka tidak menemukan bukti bahwa sampah-sampah itu telah memengaruhi kinerja usus.

"Namun, jumlah plastik yang ada di perutnya tetap mengerikan, tentu saja bisa membahayakan pencernaan. Ini menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah laut dan peralatan memancing yang hilang atau terbuang dapat berpengaruh pada kehidupan laut," tulis SMASS.

Puing-puing itu diyakini berasal dari tanah dan industri perikanan.

Penjaga pantai dan pekerja dari Western Isles Council membantu pemeriksaan paus itu dan penguburannya.

Berdasarkan data SMASS, laporan tentang pelepasan paus dan lumba-lumba di Skotlandia terus meningkat.

Dari 204 laporan pada tahun 2009, naik menjadi lebih dari 930 pada 2018.

Sementara itu, Melvin Nicholson, seorang fotografer yang sedang mengunjungi pantai, mengatakan, ia melihat paus muda malang itu tidak lama setelah terdampar.

"Saya berada di sana pada hari Kamis dengan penjaga pantai ketika melihat makhluk malang itu meninggal. Sayang sekali melihat paus yang begitu indah harus menyerah dengan cara ini" kata Melvin, seperti dikutip dari Telegraph.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Telegraph, BBC
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi