Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Stunting dengan Konsumsi Telur...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Balita Stunting
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebanyak 13 persen dari 116.000 balita di Karawang, Jawa Barat mengalami stunting.

Berdasarkan laporan Kompas.com, Kamis (5/12/2019), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hidayat mengatakan stunting merupakan kondisi balita yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi, yang menyebabkan terganggunya tumbuh kembang balita.

Tak hanya gangguan fisik, balita yang mengalami stunting dikhawatirkan bakal terganggu tingkat kecerdasannya.

Mengutip laman WHO, stunting biasanya disebabkan karena gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia tercatat sebagai negara dengan anak-anak penderita stunting terbesar di ASEAN.

Lalu baimana cara mencegah stunting?

Melansir laman NHS, mengonsumsi satu telur per hari bisa menjadi salah satu cara mencegah stunting.

Penelitian yang melibatkan anak-anak kecil di Ekuador telah membuktikannya.

Riset tersebut diikuti oleh 163 bayi berusia enam hingga sembilan bulan dengan memiliki kondisi kesehatan yang baik.

Baca juga: Mengenal Penyakit Ginjal, dari Penyebab hingga Pencegahannya...

Sumber Protein

Semua bayi yang terlibat dalam riset ini diukur tinggi dan berat badannya saat awal masa dan setelah enam bulan masa riset.

Dalam penelitian, terbukti bahwa bayi yang diberi satu telur sehari selama enam bulan mengalami peningkatan pertumbuhan.

Risiko terhambatnya pertumbuhan pada bayi yang diberi makan satu telur per hari juga berkurang.

Menurut peneliti, telur merupakan sumber protein yang sangat baik dan relatih murah sehingga membantu untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan berkualitas tinggi.

Telur juga bisa menjadi alternatif pangan bagi anak-anak di negara berkembang yang tinggi risikonya untuk mengalami stunting.

Selain itu, bayi yang mengonsumsi satu telur setiap harinya juga lebih sedikit mengonsumsi makanan bergula, seperti permen dan kue.

Hal ini menunjukkan bahwa makan telur dapat membantu mengurangi obesitas di masa kecil.

Pemberian telur ini bisa dilakukan saat bayi berusia sekitar enam hingga delapan bulan, tepat setelah bayi melewati usia menyusui secara ekslusif.

Baca juga: Viral Percobaan Menggoreng Telur di Bawah Sinar Matahari, Ini Penjelasan Ahli LIPI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: NHS, WHO, lift-fund
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi